Politik

Survei Indikator, Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Unggul 20,1 Persen

apahabar.com, JAKARTA – Elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul 20,1 persen atas…

Pasangan capres – cawapres nomor urut 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin.Foto-istimewa

apahabar.com, JAKARTA - Elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul 20,1 persen atas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Dari kesimpulan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia yang dipublikasikan, di Jakarta, Selasa (8/1), pasangan Jokowi - Ma'ruf memperoleh 54,9 persen, sementara pasangan Prabowo - Sandi hanya mendapat 34,8 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Buhanuddin Muhtadi menjelaskan, pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan memenangkan pemilu presiden dengan elektabilitas 54,9 persen, jika pemilu presiden diselenggarakan saat ini.

Namun, Burhan mengingatkan, pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf jangan cepat merasa puas, karena tingkat elektabilitas 54,9 persen itu belum aman untuk memenangkan pemilu presiden yang akan diselenggarakan pada 17 April 2019.

Burhan menegaskan, elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres masih bisa berubah karena pelaksanaan pemilu presiden masih sekitar tiga bulan lagi.

Elektabilitas Jokowi dan Prabowo pada Desember 2018, menurut dia, mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan survei pada Oktober 2018. Adapun, pemilih yang belum menentukan pilihan “undecided voters” cenderung menurun.

Adanya, “undecided voters” 9,2 persen serta pemilih yang sudah memilih tapi masih bisa merubah pilihannya, menurut Burhan, pasangan Jokowi-Ma’ruf masih belum aman, karena pasangan Prabowo-Sandiaga masih memiliki peluang menang.

Seperti yang dilansir kantor berita Antara, Survei dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia terhadap sebanyak 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas dengan sampel acak di 34 provinsi di Indonesia, pada 6-16 Desember 2019.

Metode survei yang digunakan yakni wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Adapun “margin of error” rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Editor : Budi Ismanto