Politik

Survei Charta Politika Elektabilitas Haji Martinus-Jaya di Atas Gusti Iskandar-Iwansyah dan Aditya-Wartono

apahabar.com, BANJARBARU – Hasil survei Charta Politika Indonesia, elektabilitas pasangan calon Haji Martinus-Jaya (HMJ) unggul dari…

Oleh Syarif
Haji Martinus-Jaya. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Hasil survei Charta Politika Indonesia, elektabilitas pasangan calon

Haji Martinus-Jaya (HMJ) unggul dari Gusti Iskandar-Iwansyah dan Aditya-Wartono.

Sebab dalam survei pada 8 hingga 13 Oktober itu, elektabilitas HMJ untuk Pilwali Banjarbaru 2020 mencapai 42,3 persen. Sementara kedua pasangan calon lainnya Gusti Iskandar-Iwansyah 15,2 persen dan Aditya-Wartono 15,0 persen.
Dan 27,5 persen lainnya responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

“Saat survei dilakukan bisa disimpulkan pasangan Martinus – Jaya mendominasi dibandingkan pasangan lainnya,” ujar Peneliti Charta Politika, Nachrudin saat dihubungi apahabar.com Kamis (22/10/2020) pagi.

Kata Nachrudin, jika dilihat dari popularitas nama – nama yang bertarung di pilwali Banjarbaru, maka tingkat popularitas Darmawan Jaya Setiawan sangat tinggi jika dibandingkan nama calon lainnya.

“Hal ini bisa diindikasikan sebagai wakil pak Jaya merupakan sosok yang menyumbang suara dibandingkan wakil-wakil pasangan lainnya,” terangnya.

Seperti diketahui, dalam penilaian secara perorangan Darmawan Jaya sebagai calon wakil mendapat elektabilitas tertinggi yakni 43,9 persen.

Sedangkan calon wakil lainnya seperti Iwansyah memperoleh 15,0 persen dan Wartono 11,6 persen.

Berpelurus dengan Darmawan Jaya, pasangannya Haji Martinus, sebagai calon wali kota mendapat elektabilitas tertinggi yakni 43,2 persen.

Sedangkan calon wali kota lainnya seperti Gusti Iskandar memperoleh 14,5 persen dan Aditya 14,3 persen.

Meski begitu, tak melulu hasil survei dapat dijadikan gambaran akhir Pilkada.

Sebab kata Nachrudin hasil survei hanya menggambarkan kondisi ketika survei dilakukan.

“Masih cukup banyak waktu bagi pasangan calon untuk meyakinkan pemilih sebelum Pilkada 9 Desember,” jelasnya.

Bahkan lanjutnya, tidak mustahil jika hasil survei berubah dengan hasil pemilihan sebenarnya.

“Sangat dimungkinkan, mengingat waktu kurang lebih 1 bulan sebelum pemilihan,” pungkasnya.

Sementara itu, Darmawan Jaya mengaku bersyukur atas hasil survei Charta Politika ini.

“Alhamdulillah bersyukur artinya masyarakat ini kan memberikan apresiasi dan bersimpati kepada pasangan HMJ yang melanjutkan program program Almarhum Nadjmi Adhani,” ujarnya saat dihubungi via telepon oleh apahabar.com.

Keunggulan HMJ dalam survei Charta Politika tersebut, kata Jaya dijadikan pihaknya sebagai penyemangat.

“Ini harus menjadi penyemangat bagi kita pasangan HMJ, relawan, simpatisan, bahkan seluruh masyarakat,” terangnya.

Bagi kami, lanjut Jaya hal itu sebagai penyemangat untuk bekerja lebih baik dalam proses Pilkada agar hasil atau angka angka yang sudah dicapai dapat ditingkatkan lagi dalam sisa waktu sebelum 9 Desember.

Tak hanya Jaya, apahabar.com juga menghubungi pasangan calon lainnya seperti Aditya Mufti Ariffin dan pihak Gusti Iskandar-Iwansyah.

Tak banyak bicara, Aditya hanya meminta media ini menilai sendiri beberapa hasil survei politik Banjarbaru.

Ia mengirimkan potongan gambar hasil survei lainnya yang berisi penilaian tentang preferensi pemilih dan faktor penentu pilihan.

Dimana dari beberapa poin dalam survei tersebut, Aditya unggul dari pasangan calon lainnya.

Sedangkan pihak Gusti Iskandar-Iwansyah belum merespon apahabar.com hingga berita ini ditayangkan.