Suporter Kembali Rusuh, Mana Ketegasan Komdis PSSI?

Komisi Disiplin PSSI dinilai tidak efektif menjatuhkan sanksi kepada para suporter yang terlibat kerusuhan, sebab konflik antar suporter kembali terulang.

Pemain dan officail PSIS Semarang dievakuasi saat terjadinya kerusuhan suporter saat melawan PSS Sleman di Liga 1 2023/2024. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Komisi Disiplin PSSI dinilai tak efektif menjatuhkan sanksi ke suporter yang terlibat kerusuhan. Konflik antarsuporter pun terus terulang.

Kejadian kerusuhan yang melibatkan antara suporter tuan rumah dan tim tamu kembali terjadi saat PSIS Semarang melawan PSIS Sleman, Minggu (3/12).

Pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo menyebut bahwa sanksi larangan tanpa kehadiran suporter kurang efisien untuk sepak bola Indonesia.

Baca Juga: PSIS vs PSS Sleman Ricuh, Bos Laskar Mahesa Jenar Dapat 8 Jahitan

"Sebelum-sebelumnya tidak tegas, tidak keras gitu kan, sehingga ya itu tadi akibatnya masih ada aja suporter lawan yang nekat datang," ungkap Kesit Budi Handoyo saat dihubungi apahabar.com, Jumat (8/12).

Komdis telah menjatuhkan larangan kepada PSIS, tidak menghadirkan penonton dalam laga kandangnya hingga akhir musim.

Sebelum kejadian ricuh antara suporter PSIS dan PSS Sleman, kejadian juga terjadi antara suporter Gresik United saat melawan Deltras Sidoarjo, Minggu (19/11).

Dari keputusan kejadian itu Komisi Disiplin juga menjatuhkan sanksi yang sama terhadap Gresik United, meskipun kerusuhan yang terjadi tidak melibatkan pendukung tim tamu melainkan pihak keamanan terkait.

Baca Juga: Suporter Rusuh Terus, Menpora: Berikan Sanksi Keras, PSSI!

Namun dengan sanksi yang diterima Gresik United mengajukan banding dan diringankan dengan larangan tanpa penontin di 4 pertandingan.

Kurang tegasnya keputusan pihak komisi disiplin menjatuhkan sanksi kepada pihak terkait, membuat kejadian kerusuhan suporter kembali terulang.

"Mungkinkan mereka akhirnya berpikir lah paling juga nanti hukumannya tidak keras, ini yang harus diantisipasi sebenarnya jadi harus dengan hukuman yang keras," tegas Kesit Budi Handoyo.

Baca Juga: Suporter Persib Bentrok dengan Pihak Keamanan, PSSI Buka Suara

Pengamat sepak bola itu menyarankan untuk pihak Komdis menjatuhkan hukuman berat dan tegas terhadap pihak terkait agar kejadian kerusuhan antara suporter tidak terulang kembali.

Yaitu dengan pengurangan poin, denda yang berat dan dicoret dari kompetisi untuk lebih efisien kedepannya.

"Misalnya pengurangan poinnya betul-betul dikasih yang berat gitu loh,atau dendanya juga diperberat atau tidak boleh ikut kompetisi sekalian begitu supaya ada efek," pungkas Kesit Budi Handoyo.