Kalsel

Sungai Dangkal, Jutaan Ikan Budidaya di Karang Intan Terancam Mati

apahabar.com, MARTAPURA – Jutaan ikan milik pembudidaya terancam mati lantaran debit air di sungai aliran Riam…

Oleh Syarif
Kondisi karamba jala apung di pinggir sungai aliran Riam Kanan, Kecamatan Karang Intan, mulai mengering, Senin (9/8). Foto-Istimewa

apahabar.com, MARTAPURA – Jutaan ikan milik pembudidaya terancam mati lantaran debit air di sungai aliran Riam Kanan, di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalsel itu menurun sejak dua hari ini.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Banjar, Warhamni setelah menerima banyak laporan dari pembudidaya ikan di Desa Sungai Alang, Karang Intan, Senin (9/8).

“Dari laporan masyarakat, saat ini sudah banyak ikan yang mati. Posisi karamba jala apung yang berada di sisi sungai sudah tidak ada airnya,” ujar Warhamni.

Politikus Partai NasDem ini merasa khawatir, jika kondisi ini terus berlanjut sampai beberapa hari ke depan, maka jutaan ikan milik pembudidaya di sepanjang sungai aliran Riam Kanan, terancam mati.

“Dari keluhan-keluhan masyarakat tadi, kami meminta instansi terkait baik dari provinsi dan kabupaten yang menangani air Riam Kanan, agar bisa memperhatikan dampak dari pembudidaya,” terang Warhamni.

Oktober 2019 lalu, puluhan ton ikan siap panen mati secara massal di tiga desa Kecamatan Karang Intan, yakni Sungai Alang, Sungai Asam, dan Awang Bangkal.

Penyebabnya karena penurunan kualitas air dan berkurangnya kadar oksigen dalam air. Kondisi aliran air sungai kala itu arusnya berkurang, nyaris stagnan.

Kemudian, pada Februari 2020 peristiwa serupa kembali lagi terjadi. Penyebabnya masih hampir sama.

“Jangan sampai terjadi lagi seperti tahun lalu,” tandas Warhamni.