Cacar Monyet

Sudinkes Jakut 'Pelototi' Virus Cacar Monyet

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara terus meningkatkan pengawasan terhadap penyebaran virus cacar monyet atau Monkeypox.

Kasudin Kesehatan Jakarta Utara dr. Lysbeth Regina Panjaitan. (Foto: apahabar.com/Ryan)

apahabar.com, JAKARTA - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara terus meningkatkan pengawasan terhadap penyebaran virus cacar monyet atau Monkeypox. Meski hingga kini belum ditemukan kasus cacar monyet di wilayah Jakarta Utara.

Kasudin Kesehatan Jakarta Utara dr. Lysbeth Regina Panjaitan mengatakan hingga hari ini belum ditemukan warga Jakarta Utara yang terjangkit cacar monyet. Baik yang suspect atau pun yang terkonfirmasi.

" Saat ini belum ditemukan penderita cacar monyet di Jakarta Utara. Tapi kita terus melakukan pengawasan sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan," ujar dr. Lysbeth saat dikonfirmasi, Kamis (26/10).

Baca Juga: Edward Jenner, Bapak Imunologi dan Penemu Vaksin Cacar Pertama

Setelah ada pasien cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia, petugas langsung melakukan penyuluhan kewaspadaan di puskesmas dan rumah sakit. "Kita melakukan penyuluhan, promosi kesehatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit terkait untuk kewaspadaan monkeypox tersebut," ucap Lysbeth.

Seluruh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas maupun rumah sakit diminta tetap awas jika melihat gejala yang tampak pada tubuh penderita cacar monyet berupa ruam atau lesi.

"Monkeypox ini seperti cacar, berisi nanah, bisa mengelupas dan rontok. Yang agak khas, tidak hanya terdapat pada area wajah, telapak tangan, telapak kaki, tapi juga bisa di alat kelamin," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Campak di Indonesia Meningkat, Apa Bedanya dengan Cacar Air?

Diketahui, virus monkeypox tidak hanya dapat menular antar manusia, namun juga antara hewan ke manusia. Cara penularannya melalui sentuhan kulit, mulut dengan mulut, mulut ke kulit, termasuk juga kontak seksual atau kontak dengan alat seksual.