Kalsel

Sudah Sepekan Terakhir, Masker Menghilang di Marabahan

apahabar.com, MARABAHAN – Kelangkaan masker di beberapa daerah di Indonesia, ternyata juga terjadi di Marabahan. Warga…

Dalam sepekan terakhir, apotek di Marabahan kehabisan stok masker. Foto-Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Kelangkaan masker di beberapa daerah di
Indonesia, ternyata juga terjadi di Marabahan.

Warga Banjarmasin terindikasi mulai sulit mendapatkan masker, karena beberapa
toko obat kehabisan stok. Demikian pula situasi yang terjadi di Marabahan.
Sempat diberitakan masih tersedia, stok masker sudah tidak mengisi toko obat
dalam sebulan terakhir.

“Masker sudah kosong mulai pertengahan Februari, setelah kami sempat
mendapatkan kiriman dua karton [isi 40 boks],” papar Hidayati, pengelola Apotek
Anugerah Farma Marabahan, Kamis (05/03).

Setelah permintaan mulai meningkat dan ketersediaan berkurang, Apotek
Anugerah hanya menjual masker eceran.

“Tak hanya masker, antiseptic tangan juga kosong karena tidak diantar lagi oleh
distributor. Justru ketika masih tersedia banyak, masker bukan dari merek terkenal
tidak banyak dicari,” sambungnya.

Kondisi serupa juga dialami beberapa toko yang tidak mengkhususkan menjual
obat-obatan.

“Justru sudah berbulan-bulan kami tidak mendapat kiriman masker dari
distributor,” jelas Aisyah, pemilik Toko Linda Jaya Marabahan.

Peningkatan minat warga membeli masker, disebabkan penyebaran penyebaran
penyakit infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) di berbagai negara.

Bahkan di Indonesia, dua orang sudah dinyatakan positif mengidap penyakit
tersebut dan sedang menjalani perawatan isolasi di RSPI Dr Sulianti Saroso
Jakarta.

“Memang penggunaan masker dianjurkan, terutama untuk pasien dan di tempat-
tempat umum,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Barito Kuala, dr Azizah Sri Widari,
dalam Rakor Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Penyebaran Covid-19 di
Marabahan.

“Namun masker bukan hal utama yang dapat mencegah penyebaran Covid-19.
Secara garis besar, penyebaran Covid-19 dapat dicegah melalui Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS),” sambungnya.

Di antaranya mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 detik sesering
mungkin, terutama sebelum makan.

Kemudian menjaga stamina dan kebersihan tubuh, makan makanan bergizi, dan
menutup mulut ketika bersin.

“Sedianya masker hanya untuk orang sakit, petugas kesehatan dan keluarga
pasien. Selama masih sehat, masker tidak perlu digunakan,” beber Azizah.

“Usaha yang terpenting adalah menjaga kesehatan, terutama meningkatkan daya
tahan tubuh. Virus Covid-19 dapat masuk, kalau daya tahan tubuh seseorang
menurun,” tambahnya.

Seandainya kemudian stok masker di Batola kosong di pasaran, Dinas Kesehatan
lebih memprioritaskan kedaruratan. Artinya masker hanya untuk orang sakit agar
tidak menular kepada orang lain.

“Setidaknya sebulan kedepan, persediaan masker di Dinas Kesehatan masih cukup
untuk keperluan logistik. Itupun merupakan sisa pengadaan 2019 yang
dipersiapkan untuk kebakaran hutan dan lahan,” jelas Azizah.

“Kalau masker dibagikan juga kepada masyarakat yang sehat, justru dapat
memunculkan kepanikan berlebihan. Padahal petunjuk umum pencegahan
Covid-19 adalah PHBS,” tandasnya.

Baca Juga:Masker Langka di Banjarmasin, Dinkes: Orang Sehat Jangan Pakai!

Baca Juga:Siaga Corona, Polisi Kotabaru Sidak Penjual Masker, Intip Hasilnya

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Aprianoor