Tak Berkategori

Sudah Saatnya Kalsel Maksimalkan Energi Alternatif

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah mesti memutar otak untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan listrik, dari 2,758 GWh yang…

Pasokan listrik PLN. Foto-Antara/Widodo S Jusuf

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah mesti memutar otak untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan listrik, dari 2,758 GWh yang akan menjadi 12,130 GWh.

Jumlah itu belum termasuk kebutuhan untuk kawasan Industri yang diproyeksikan terbangun di Banua. Dalam rencana pembangunan jangka panjang pemerintah, setidaknya diketahui bakal terdapat dua kawasan industri, yakni di kawasan Jorong dan Batulicin.

Dari kunjungannya belum lama ini, Ketua Pansus Raperda Rencana Umum Energi Daerah di Kalsel, H Riswandi menilai, sudah saatnya Kalsel meniru Jabar dalam hal pemanfaatan energi terbarukan.

Provinsi yang dipimpin Ridwan Kamil itu, kata Riswandi, sudah memanfaatkan berbagai sumber energi terbarukan seperti biodisel, tenaga bayu (PLTB) atau angin, ataupun panas matahari.

Sementara, Kalsel sendiri diakuinya masih ditopang oleh pembangkit tenaga air. Selain potensi air dan batu bara, Kalsel seharusnya bisa memanfaarkan tenaga alternatif serupa Jabar.

Pasca kunjungan kerja tersebut, Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel itu mengatakan, dewan akan membuat peraturan daerah guna meningkatkan pemanfaatan energi ketenagalistrikan.

Sekadar diketahui, total kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik yang ada di Kalsel sampai dengan 2014, adalah sekitar 729 Megawatt (Mw). Terdiri dari pembangkit PLN sekitar 567 MW, IPP sekitar 48 MW, PPU sekitar 60 MW, dan IO non BBM sekitar 55 MW.

Berdasarkan jenisnya, kapasitas terpasang pembangkit tersebut terdiri dari PLTA sekitar 30 MW, PLTU batubara sekitar 423 MW, PLTG sekitar 21 MW, dan PLTD sekitar 256 MW.

Sementara, kebutuhan tenaga listrik di provinsi ini diproyeksikan tumbuh rata-rata sekitar 8,0 persen per tahun, dalam periode 10 tahun ke depan, atau sekitar 8,1 persen/tahun untuk periode 20 tahun ke depan.

Berdasarkan proyeksi tersebut, kebutuhan tenaga listrik yang diperkirakan sekitar 2,758 GWh pada 2015 meningkat menjadi 5,505 GWh pada 2024 dan 12,130 GWh pada 2034.

Baca Juga: Kebutuhan Listrik Kalsel Meningkat, Dewan Godok Raperda

Baca Juga: Pemprov Pastikan Pemadaman Listrik di Bunyu Segera Teratasi

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah