Sudah Pernah Dikunjungi Wakil Wali Kota, SDN Sungai Miai 7 Banjarmasin Masih Terabaikan

Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj Ananda pernah mendatangi SDN Sungai Miai 7, Banjarmasin Utara. Namun hingga kini, tembok yang rapuh dan atap yang nyaris roboh

Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj Ananda pernah mendatangi SDN Sungai Miai 7, Banjarmasin Utara. Namun hingga kini, tembok yang mulai rapuh dan atap yang nyaris roboh. Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Meski Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj Ananda, pernah meninjau kondisi SDN Sungai Miai 7 Banjarmasin Utara, namun hingga kini tembok sekolah yang mulai rapuh dan atap yang nyaris roboh belum juga diperbaiki.

Gedung sekolah berlantai dua yang dibangun pada tahun 2007 itu kini berada dalam kondisi memprihatinkan, bahkan nyaris tak layak digunakan sebagai ruang belajar.

Kerusakan parah tampak jelas di berbagai sudut. Atap bolong, dinding berlumut, dan genteng yang beterbangan saat hujan disertai angin kencang menjadi bukti nyata bahwa bangunan ini telah lama terbengkalai.

“Kondisi ini sudah sering dipantau pihak Dinas Pendidikan, bahkan ibu Wakil Wali Kota juga pernah datang langsung. Tapi sampai sekarang belum ada perbaikan nyata,” ujar Wakil Kepala Sekolah, Agung Setiadi.

Empat ruangan yang paling terdampak yakni kelas 5A, 5B, 6A, dan ruang komputer yang sebelumnya merupakan kelas 6B.

“Awalnya ruang 6B itu kami jadikan laboratorium komputer untuk pelaksanaan ANBK karena dianggap paling aman, tapi sekarang semuanya sudah tak bisa digunakan,” ucapnya.

Akibat kondisi tersebut, para siswa terpaksa mengikuti pelajaran di perpustakaan dan musala.

Meski ruang kelas 6B saat ini masih digunakan untuk kegiatan ANBK, kondisinya jauh dari ideal-sekadar ruang yang “sedikit lebih baik” dibandingkan lainnya.

“Sejak dibangun, belum pernah ada renovasi besar. Hanya tambal sulam saja,” imbuhnya lirih.

Agung menjelaskan, kerusakan utama bukan hanya pada struktur bangunan, melainkan juga pada atap yang lapuk dimakan usia, serangan rayap, serta terpaan cuaca ekstrem. Tak jarang, genteng yang terlepas jatuh ke jalan dan rumah warga di sekitar sekolah.

Senada dengan itu, Kepala Sekolah SDN Sungai Miai 7, Hj. Noor Cahyani Indah, menyampaikan bahwa pihak sekolah bersama orang tua murid telah berupaya mencari solusi melalui penggalangan dana secara gotong royong.

Menurutnya, keterbatasan dana menjadi penghalang besar bagi perbaikan sekolah yang sudah seharusnya menjadi prioritas peningkatan mutu pendidikan.

“Dana BOS tidak bisa digunakan untuk rehabilitasi bangunan besar, jadi kami sangat berharap janji pemerintah untuk memperbaiki segera terwujud. Harapannya perbaikan dimulai Oktober ini,” ujarnya penuh harap.

Meski kondisi bangunan memprihatinkan, semangat belajar para siswa tetap tak surut.

“Anak-anak tetap ceria dan bersemangat. Padahal sekolah ini kerap mengikuti lomba tingkat nasional dan membawa pulang prestasi. Sudah selayaknya mereka mendapat fasilitas belajar yang aman dan layak,” tutupnya.