Bali Dikepung Kemacetan

Strategi Menhub Mengurai Kemacetan Lalin Menuju Bandara Ngurah Rai

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai kemacetan lalu lintas menuju Bandara Ngurah Rai Bali semakin tidak terbendung.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan kunjungan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Foto: Dok. Kemenhub

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai kemacetan lalu lintas menuju Bandara Ngurah Rai Bali semakin tidak terbendung.

Karena itu, ia memikirkan sejumlah cara untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut. Salah satu upaya penanganan jangka pendek yang dilakukan yaitu, menyediakan shuttle bus dari dan ke bandara.

Tak hanya itu, penyediaan shuttle bus juga perlu dilakukan di beberapa titik wisata di Bali seperti Nusa Dua, Sentral Parkir Sunset Road, serta Benoa. Bus juga berkeliling di sepanjang Kuta, Legian, serta Canggu dengan headway 15 menit.

“Kami melalui Otoritas Bandara, bersama Kapolda, serta Gubernur Bali akan menginformasikan kepada masyarakat dan airlines, melalui media sosial bahwa tanggal 2 Januari 2024 kegiatan antar jemput bus shuttle sudah dijalankan,” ujar Menhub melalui keterangan resmi dikutip Senin (1/1).

Baca Juga: EKBIS SEPEKAN: Kunjungan Bey di Puncak Bogor hingga Omong Kosong Gibran

Menhub mengimbau kepada pemilik toko oleh-oleh dan restoran untuk membantu mengatur kendaraan para pengunjung, agar tidak menimbulkan kemacetan.

“Begitu kapasitas penampungan parkirnya sudah penuh agar dibatasi tidak sampai keluar ke jalan. Saya mohon Pak Kapolda supaya menempatkan anggota dan memberikan pengertian,” tuturnya.

Untuk penanganan jangka menengah, akan dilakukan perbaikan di area bandara oleh Angkasa Pura yaitu berupa penambahan kapasitas parkir dan penambahan jalur kendaraan menjadi 4 jalur.

Baca Juga: Hindari Lonjakan Volume Kendaraan, Menhub: Arus Balik Lebih Awal

Baca Juga: Kena Semprot Menhub soal Rest Area, Jasa Marga Lakukan Evaluasi

Selanjutnya, mengupayakan dibangun flyover untuk akses jalan menuju bandara yang akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.

Sedangkan untuk jangka panjang, pemerintah akan membangun kereta LRT dari bandara ke sejumlah titik yang selama ini lalu lintasnya padat seperti di Sunset Road, Legian, serta Canggu.

“Bali harus memiliki angkutan massal perkotaan. Tidak bisa lagi hanya menggunakan kendaraan pribadi, karena kunjungan wisata di sini semakin masif,” pungkasnya.