Strategi BPBD Kalsel Hadapi Ancaman Karhutla

Meski masih di musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan sudah bersiap menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhut

Antisipasi karhutla di musim panas 2025. Foto: Antara

bakabar.com, BANJARBARU - Meski masih di musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan sudah bersiap menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Perubahan cuaca sendiri diperkirakan terjadi pada awal April. Sedangkan puncak musim panas ditaksir jatuh Mei 2025.

Kesiapan lebih dini dalam mengahadapi ancaman karhutla ini untuk meminamilisir kebakaran hutan. Polanya meniru yang telah dilakukan BPBD Kalsel dalam 2024, sehingga mampu menurun karhutla dibanding 2023 dan 2022 silam.

"Kami melakukan pembasahan lahan rawan kebakaran hutan dan lahan jauh sebelum memasuki musim panas," papar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Senin (17/3).

Langkah-langkah yang dilakukan mengusulkan heli water bombing dan modifikasi cuaca ke BNPB sebelum puncak musim panas, termasuk menyiapkan dana rutin penanganan bencana seperti banjir, puting beliung dan karhutla.

"Semoga tidak terjadi karhutla yang meluas seperti 2023, karena berdampak sangat besar, baik kesehatan masyarakat, aktivitas penerbangan, maupun hubungan dengan negara tetangga," beber Bambang.

Di sisi lain, Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kalsel terus meningkat dari tahun ketahun. Pada 2022, IKD Kalsel 0,43 poin. Kemudian meningkat menjadi 0,53 pada 2023. Sedangkan pada 2024, mencapai 0,55 poin.

Adapun Indeks Risiko Bencana (IRB) Kalsel terus menurun. Dari 2023 sebesar 129,44 menjadi 122,11 di 2024, "Menpertahankan capaian ini yang menjadi tantangan besar bagi kami," sahut Bambang.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut antara lain, memperkuat kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang bencana dan memanajemen risiko bencana.

"Tapi kami yakin dapat mempertahankan capaian tersebut dan bahkan meningkat IKD dan menurunkan IRB," tuntas Bambang.