Tak Berkategori

Stop Sebar Hoaks dan Foto Pekerja Korea yang Tewas Tergantung di Tabalong

apahabar.com, TANJUNG – Polisi meminta warganet dan masyarakat umum berhenti menyebar foto diduga warga negara asing (WNA)…

Ilustrasi gantung diri. Istimewa

apahabar.com, TANJUNG– Polisi meminta warganet dan masyarakat umum berhenti menyebar foto diduga warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan yang tewas tergantung di Tabalong, apalagi menyebar isu hoaks terkait kematiannya.

“Tolong agar jangan menyebarkan foto-foto yang bukan haknya dan saya nyatakan foto tersebut sumbernya bukan dari pihak kita,” jelas Kasat Reskrim Porles Tabalong Iptu Matnur kepada apahabar.com, Rabu 23 Januari 2019.

Baca Juga:Diduga Frustasi, Pekerja Korea Tewas Gantung Diri di Tabalong!

Secepat kilat ramai beredar di media sosial dan aplikasi Whatsapp perihal kabar jika pekerja diduga asal Negeri Ginseng itu tewas lantaran dibunuh pasca penemuan jasad tersebut, Senin 21 Januari 2019.

Dari foto yang tersebar di jagat maya, jasad ditemukan dalam kondisi tergantung dengan seutas kabel listrik yang menempel di leher WNA itu.

Kabel terikat pada sebuah mesin penghangat air yang menempel di dinding. Tampak pula kedua kaki jasad masih menyentuh lantai WC.

Foto itu, Matnur pastikan, bukan berasal dari pihaknya. Terkait penyebab kematiannya, sampai berita ini diturunkan polisi belum menyimpulkan lantaran proses penyelidikan sedang dilangsungkan. Polisi juga masih menunggu hasil visum et repertum dan autopsi.

“Kita masih terus melakukan pendalaman, jadi belum bisa memberikan informasi apa-apa,” ucapnya.

Baca Juga:Rajin Berolahraga dan Murah Senyum, Pekerja Korea yang Gantung Diri di Tabalong

Adapun, tubuh seorang warga negara asing ditemukan menggantung di kamar mandi dengan seutas kabel listrik, Senin (21/1) sekira pukul 08.05 Wita oleh seorang rekan kerjanya yang hendak menjemput.

Belakangan, polisi mengonfirmasi jasad tersebut adalah OSS (54), warga negara asing asal Korea Selatan. Sehari hari dia berprofesi sebagai Manager Commissioning and Operation di PT. Tanjung Power Indonesia.

Reporter: Arif Nur Budiman
Editor: Fariz Fadhillah