Stok Vaksin Kosong, Syarat Penumpang Bandara Syamsudin Noor Tetap Booster

Menyikapi kekosongan stok vaksin Covid-19, otoritas Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin tidak akan menoleransi aturan perjalanan.

Petugas Bandara Internasional Syamsudin Noor memeriksa kelayakan terbang calon penumpang melalui fitur e-HAC dalam aplikasi PeduliLindungi. Foto: Antara

apahabar.com, BANJARBARU - Menyikapi kekosongan stok vaksin Covid-19, otoritas Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin tidak akan menoleransi aturan perjalanan.

Beberapa kabupaten/kota di Kalsel sedang mengalami kekosongan vaksin Covid-19, terutama dosis ketiga atau booster.

Salah satunya Barito Kuala (Batola) yang menyatakan tidak lagi memiliki stok booster, terhitung sejak 5 Oktober 2022.

Situasi tersebut cukup menyulitkan calon pelaku perjalanan, mengingat booster merupakan salah satu syarat perjalanan dalam negeri, terutama pesawat terbang.

Baca Juga: Stok Vaksin Booster Covid-19 di Batola Kosong, Calon Pelaku Perjalanan Galau

Baca Juga: Sabar! Stok Vaksin Covid-19 di Banjarmasin Kosong

Terkait situasi yang sedang berkembang, otoritas Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin tidak akan mengubah aturan perjalanan secara sepihak.

"Penumpang wajib sudah divaksin booster. Memang seperti itu syarat perjalanan dari Satgas Covid-19," sahut Steakholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Ahmad Zulfian, Kamis (1/9).

Tentang kemungkinan penggunaan surat pengantar dari Dinas Kesehatan/Puskesmas yang menyatakan kekosongan stok vaksin, Zulfian tetap bergeming.

"Kami tidak bisa sepihak memutuskan. Semuanya tetap harus dikonsultasikan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga," tegas Zulfian.

Sebelumnya untuk mengatasi kekosongan, Kalimantan Selatan sempat mendapatkan relokasi vaksin Covid-19 dari Maluku Utara sebanyak 648 dosis.

Vaksin itu didistribusukan ke Banjarbaru sebanyak 250 dosis, meski mengajukan 10 ribu dosis. Sedangkan sisanya diserahkan kepada Banjarmasin.

"Tentu saja jumlah vaksin yang diperoleh belum tidak memenuhi kebutuhan," papar Abdul Khaliq, Kasi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Kalsel.