Kalsel

Status Tanggap Darurat Banjir-Longsor di Tala Diperpanjang

apahabar.com, PELAIHARI – Pemerintah Kabupaten Tanah Laut memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor…

Oleh Syarif
Jembatan Bawah Layung Kurau, Tanah Laut terbelah. Foto-Istimewa

apahabar.com, PELAIHARI – Pemerintah Kabupaten Tanah Laut memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor hingga 14 hari ke depan.

Diperpanjangnya status tanggap darurat mengingat perkiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan masih berpotensi tinggi.

Wakil Bupati Tanah Laut Abdi Rahman mengatakan diperpanjangnya status darurat bencana lantaran kondisi curah hujan masih tinggi.

“Persoalan itu juga sudah ditetapkan. Dalam rapat kemarin, status tanggap darurat bagi tanah longsor diperpanjang hingga 14 hari,” ujar Abdi Rahman, Selasa (9/2).

Ia menjelaskan keputusan tersebut diambil karena masih adanya beberapa desa yang tergenang banjir serta kondisi kesehatan masyarakat setelah banjir yang belum bisa dipastikan pulih seutuhnya.

“Di dekat Tungkaran, Panggung Baru, itu mereka masih stres dan was-was akan terjadinya longsor,” paparnya.

Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai tim tanggap darurat juga diminta aktif menganalisa masalah yang ada agar siap menghadapi kondisi pascabencana di kota sampai ke ujung desa di Kabupaten Tala.

Seperti diketahui Warga Desa Tungkaran hingga kini masih menempati pengungsian lantaran tak berani pulang ke rumah mengingat beberapa tebing tak jauh dari pemukiman RT 01 longsor.

Warga setempat masih trauma terjadi longsor besar seperti pada tiga pekan lalu yang merenggut korban jiwa.

Selain Tungkaran Kawasan rawan longsor di Desa Guntung Besar Pelaihari dan Desa Tebing Siring Kecamatan Bajuin.