Nasional

Stafsus Sri Mulyani Bicara Pro Kontra Vaksin Berbayar

apahabar.com, JAKARTA – Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, angkat suara soal pro dan…

Oleh Syarif
Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto-Shutterstock

apahabar.com, JAKARTA – Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, angkat suara soal pro dan kontra vaksin berbayar yang akan dilakukan oleh BUMN farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

Menurut Yustinus, pelaksanaan vaksin gotong royong dan mandiri memang vaksin berbayar untuk karyawan perusahaan atawa individu yang mampu. Dengan tujuan, percepatan program vaksinasi.

“Sejak awal yang vaksin gotong royong kan sudah mendaftar dan jumlahnya sangat sedikit. Sangat jauh di bawah yang sudah diimpor. Jadi, ini memanfaatkan yang awal diimpor untuk vaksin mandiri,” imbuhnya lewat akun Twitter resmi @prastow, Minggu (11/7).

Artinya, vaksin gratis program pemerintah bakal berjalan sesuai rencana. Bahkan, pekan ini akan datang 20 juta dosis vaksin untuk program pemerintah, jauh di atas stok dosis untuk vaksin gotong royong.

Selain itu, Yustinus juga menegaskan pengadaan vaksin program pemerintah dengan vaksin berbayar oleh perusahaan atau individu berbeda sumber impornya.

“Berbeda,” jelasnya menjawab pertanyaan warganet.

Diketahui, Kimia Farma akan menggelar vaksin berbayar lewat jaringan kliniknya. Tadinya, vaksi berbayar akan dimulai Senin (12/7) ini. Namun, BUMN farmasi memutuskan menunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro menyebut penundaan dilakukan karena besarnya animo dan pertanyaan yang masuk.

“Kami mohon maaf karena jadwal vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” jelasnya, kutip CNNIndonesia.com.