Ancaman Resesi Global

Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Indonesia Membaik, Berkaca Data Ekonomi AS

Sri Mulyani Optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat sesuai ekspetasi bahkan lebih, setelah melihat data dari Amerika Serikat (AS).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Foto:apahabar.com/Gabid Hanafie

apahabar.com, JAKARTA –Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomiIndonesia akan sesuai ekspetasi bahkan lebih, setelah melihat data Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data ekonomi tersebut, Produk Domestik Bruto (PDB) AS tercatat tumbuh 2,9 persen, melebihi ekspetasi Bloomberg sebesar 2,8 persen. Hal itu menunjukkan adanya harapan bahwa ancaman resesi global tahun ini, tidak sedalam yang diperkirakan.

“Baru tadi malam saya lihat dan baca AS kuartal IV memang melemah tapi tidak sedalam seperti yang diperkirakan,” ungkap Sri Mulyani saat kunjungan kerjanya di Cikarang, Jumat (27/1).

Selain itu, sepanjang 2022, ekonomi AS tercatat tumbuh 2,1 persen, meskipun angka itu masih jauh di bawah pertumbuhan pada 2021 yakni mencapai 3,2%.

Baca Juga: Menkeu Pastikan Lawan Inflasi Tidak dengan Kenaikan Suku Bunga

Di sisi lain, data juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih termasuk tinggi, seiring adanya hantaman dari tingkat inflasi dan suku bunga yang juga tinggi. Padahal, IMF memperkirakan ekonomi global akan menghadapi masa krisis, dengan sepertiga negara di dunia terdampak resesi.

"Waktu dilihat di 2022-2023 disampaikan IMF dunia akan mengalami situasi yang kelam, tapi sekarang tone-nya sudah mulai I think is a little bit better than worst,” jelasnya.

Baca Juga: Menkeu Pastikan APBN Jaga Momentum Pemulihan dan Transisi menuju Normal

Kendati demikian, Sri Mulyani tetap mengingatkan bahwa ancaman resesi global masih akan terjadi, sehingga ketidakpastian pada tahun ini belumlah berakhir.

“APBN kita 2023 optimis karena kita berhasil mengelola Covid-19, menjaga pemulihan secara kuat namun kita juga waspada bahwa tantangan belum dan tidak akan berhenti,” tutupnya.