Pembangunan SPKLU

SPKLU Dibangun di Mall hingga Kedai Kopi, PLN: Jadi Gaya Hidup Baru

PLN berencana menjadikan isi daya kendaraan listrik sebagai gaya hidup baru dengan membangun pola waralaba terhadap SPKLU.

SPKLU untuk pengisian kendaraan roda empat. Foto: dok. PLN

apahabar.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menjadikan isi daya kendaraan listrik sebagai gaya hidup baru dengan membangun pola waralaba terhadap Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan perusahaannya akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun SPKLU di tempat-tempat strategis seperti hotel, mall, area perkantoran, hingga kedai kopi.

"Kami juga merancang suatu 'franchising' sehingga kami bisa bekerja sama dengan pihak ketiga. Terutama yang punya lahan-lahan di tempat strategis. Sehingga nanti untuk motor listrik, mobil listrik sendiri ini menjadi suatu gaya hidup baru," ucap Darmawan di Jakarta, Selasa (28/3).

Nantinya, sambil mengisi daya di SPKLU, masyarakat dapat sambil melakukan aktivitas lainnya, seperti berbelanja, mengurus keperluan di kantor, atau menikmati kopi di kedai-kedai kopi.

Baca Juga: Daftar SPKLU di Tol Trans Jawa untuk Mudik Lebaran

Darmawan menjelaskan pihaknya juga berupaya untuk memberikan kenyamanan dan efisiensi kepada para pengemudi ojek online (ojol) yang menggunakan sepeda motor listrik dengan menghadirkan lebih banyak Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Dengan begitu, para pengemudi ojol tidak perlu lagi mengisi daya sepeda motor listrik dengan waktu berjam-jam. Mereka cukup menukar baterai kosong dengan baterai yang telah terisi penuh di SPBKLU tersebut.

"Untuk yang ojek nanti kemana pun bergerak, nanti tidak perlu mengecas lagi, tapi mengganti baterai. Kalau mengecas mungkin butuh waktu 4 jam kan, agak sulit juga operasionalnya. Nah kalau mengganti baterai hanya sekitar dua sampai tiga menit seperti isi bensin biasa," ujarnya.

Baca Juga: Mercedes-Benz Bakal Meluncurkan 3 Mobil Listrik Baru di Indonesia!

Menurut Darmawan, pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia sangat besar. Peralihan kendaraan dari bermesin bensin menjadi listrik merupakan keniscayaan lantaran masyarakat sudah mulai teredukasi bahwa kendaraan ramah lingkungan tersebut memiliki banyak keunggulan.

"Ini adalah perubahan yang besar dan ini adalah keniscayaan, karena apa? Karena biaya operasionalnya jauh lebih murah dan emisi gas rumah kacanya juga jauh lebih rendah. Maka ini juga bukan penghematan saja, tetapi ini juga bagaimana kita menyelamatkan bumi dari pemanasan global," tutupnya.