Sowan ke Disarpusda Banjarbaru, Penjabat Sekda Bahas Pembudayaan Kegemaran Membaca

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru Dra Nurliani MAp menyambangi kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) Kota Banjarbaru

Pj Sekda saat mengunjungi Disarpusda Banjarbaru. Foto: Prokopim Banjarbaru

bakabar.com, BANJARBARU – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Nurliani Dardie, menyambangi Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) Banjarbaru, Senin (12/8).

Kedatangan Nurliani dalam rangka menyambung tali silaturahmi, juga membahas rencana kegiatan penyelenggara pembudayaan kegemaran membaca dan literasi masyarakat oleh Perpusnas RI.

Kegiatan Duta Baca Indonesia itu diberi tema “Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat” yang diisi dengan sosialisasi dan pelatihan menulis tentang kearifan lokal.

Ikut serta mendampingi dalam kunjungan tersebut adalah Asisten Administrasi Umum Rahma Khairita, Kepala Disarpusda Slamet Riyadi bersama Sekretaris Nahwan.

Tak hanya itu, Nurliani juga mengulang memori ketika menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan Banjarbaru, sebelum dipercaya memimpin Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan.

"Tersimpan sejarah dan romantisme tersendiri, karena saya memulai karier sebagai eselon III di Banjarbaru. Kemudian menghantarkan meniti karier sebagai Kadispersip Kalsel, hingga diberi amanah menjadi Penjabat Sekdako oleh Gubernur Kalsel,” papar Nurliani.

Seiring perkembangan teknologi informasi, Nurliani mengharapkan perpustakaan di Banjarbaru memberikan pelayanan berbasis teknologi dengan inovasi yang dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk membaca dan berkunjung ke perpustakaan.

“Perpustakaan mengembangkan pelayanan agar masyarakat lebih berminat ke perpustakaan seperti adanya fasilitas wi-fi, ruang baca yang nyaman, hingga toilet-nya demi kenyamanan pemustaka,” paparnya.

“Tak hanya tempat buku, perpustakaan menjadi tempat inklusi sosial semua kalangan masyarakat. Itu yang sekarang dikembangkan Perpusnas RI ke seluruh perpustakaan di Indonesia,” tambahnya.

Transformasi pelayanan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.

Salah satu pustakawan yang kerap berkunjung ke Disarpusda Kota Banjarbaru, Tri Fitriani, mengakui layanan di perpustakaan di Banjarbaru sudah bagus.

“Perpustakaan Banjarbaru sudah akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat. Seperti wifi internet yang cepat, toilet bersih, AC dingin, dan ruangan kondusif,” papar Fitriani.