Sosok Suria Fadliansyah di Mata Sahabat: Pekerja Keras dan Ikhlas

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan, Raden Suria Fadliansyah meninggal dunia, Jumat (29/11) malam.

Rumah duka Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah, di Sungai Sipai. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Kepergian Raden Suria Fadliansyah untuik selama-lamanya, Jumat (29/22), telah menjadi kehilangan besar para sahabat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan.

Almarhum meninggal saat perjalanan pulang dari Kotabaru, sekira pukul 23.50 Wita. Besan mantan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor itu diduga terkena serangan jantung.

Di mata para sahabat, sosok almarhum merupakan pekerja keras, ikhlas, penuh dedikasi, saleh dan gemar menebar kebaikan.

"InsyaAllah beliau husnul khatimah. Almarhum orang baik dan teramat tulus dalam bekerja," kenang Kabid Pencegahaan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi, kepada bakabar.com. 

"Almarhum adalah sosok pemimpin yang mengayomi. Setiap kebijakan selalu dimusyawarahkan dengan staf atau bawahan," sambungnya.

Selama kepemimpinan Suria, BPBD Kalsel mencapai prestasi signifikan, baik skala lokal, maupun nasional. Salah satunya meraih anugerah terbaik nasional di bidang manajemen bencana 2023 dan 2024. 

Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kalsel di bidang kebencanaan juga meningkat.
Dimulai dari 2022 dengan 0,43 poin, kemudian meningkat menjadi 0,53 di akhir 2023. Sedangkan hingga menjelang pengujung 2024, IKD Kalsel sebesar 0,55 poin.

BPBD Kalsel juga dianugerahi sebagai SKPD Paling Informatif, termasuk meraih predikat terbaik di bidang keterbukaan publik.

"Almarhum adalah sosok pemimpin yang selalu memberikan motivasi dan semagat kepada para relawan kebencanaan," sahut Achmadi, Kabid Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalsel.

"Selalu ramah dan humble. Tidak membedakan antara bawahan dan atasan. Sangat murah senyum. Bahkan kami di Dinas Sosial juga sangat merasa kehilangan atas kepergian almarhum," tutupnya.

Jenazah Suria Fadliansyah dikebumikan di sekitar rumah duka di Desa Sungai Sipai, Martaputa Kota, Banjar, selepas salat zuhur.