Sosok Korban Pencabulan di Kotabaru: Yatim yang Berprestasi

Cerita pilu datang dari Kotabaru. Warga Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru baru saja digegerkan dengan aksi bejat pemuda berambut pir

Oleh Masduki
Pelaku pencabulan anak di bawah umur di Kotabaru.

apahabar.com, KOTABARU - Cerita pilu datang dari Kotabaru. Warga Pulau Laut Timur baru saja digegerkan dengan aksi bejat pemuda berambut pirang yang nekat mencabuli seorang anak di bawah umur. 

Berdasarkan penelusuran apahabar.com, korban sendiri ternyata masih berstatus pelajar sekolah tingkat menengah pertama dan bahkan merupakan anak yatim.

Pelaku berinisial RI (23). Ia juga tinggal satu kampung dengan korban. Kepala desa setempat mengungkapkan korban tinggal di rumah sederhana bersama sang ibu. Sebab ayah sudah lama meninggal dunia.

Baca Juga: Cabuli Remaja Sekolah, Pemuda Lokpaikat Diringkus

Kades juga mengaku tidak menyangka. Gadis belia itu bisa harus menjadi korban pencabulan terlebih korban berasal dari keluarga yang kurang mampu.

"Jadi, kami ini merasa kasian. Apalagi orang tua korban itu salah satu penerima bantuan langsung tunai dana desa, dapat bantuan bedah rumah, beras dari perusahaan. Korban juga kami masukkan sebagai penerima beasiswa perusahaan sawit," ujar salah satu Kades di Pulau Laut Timur ini, Jumat (19/5). 

Baca Juga: Janji Nikahin Korban, Sopir Odong-Odong di Kalideres Cabuli Gadis SMA hingga Hamil

Kades berharap peristiwa amoral di wilayahnya tidak terulang lagi. Warga dapat lebih menjaga buah hatinya dari pergaulan yang negatif.

"Semoga ini peristiwa yang terakhir, dan ke depannya tidak terulang lagi," harapnya.

Sebelumnya, aksi amoral pelaku telah berlangsung selama 7 bulan, atau sejak November 2022 hingga Mei 2023 ini.

Baca Juga: Cabuli 2 Anak di Kota Bambu, Pedagang Jasuke Diancam 20 Tahun Penjara

Pelaku berhasil diamankan jajaran Polsek Pulau Laut Timur pada Rabu (17/5), setelah menerima laporan dari keluarga korban.

Pada bulan itu, pelaku lantas mengajak korban untuk jalan-jalan menggunakan sepeda motor selepas waktu salat magrib. Ia mengajak korban dengan cara menghubungi melalui pesan WhatsApp.

Lantaran tidak menaruh rasa curiga bahwa pelaku berniat buruk, korban akhirnya mau diajak jalan. Sejurus kemudian, palaku datang menjemput korban di rumahnya dan berangkat jalan-jalan.

Baca Juga: Modal Makanan Ringan, Pria Bejat di Bondowoso Cabuli Anak SMP Berulangkali

Di tengah jalan, tepatnya di tempat sepi alias di kawasan kebun kelapa sawit tiba-tiba pelaku menghentikan sepeda motornya. Tanpa basa-basi pelaku langsung mengajak korban untuk berhubungan intim. 

Malam itu korban spontan menolak mentah-mentah ajakan pelaku itu. Tidak sampai di situ, pemuda pengangguran ini memutar otak agar korban mau diajak berhubungan badan.

Selanjutnya, pelaku lantas mengeluarkan kalimat ancaman terhadap korban, bahwa ia tidak segan-segan meninggalkan korban jika korban menolak ajakannya.

Saa itu, dalam kondisi bingung dan tak berdaya atas ancaman pelaku, korban akhirnya mau melayani nafsu bejat pelaku.

Merasa nafsunya birahinya tersalur, kelakuan pelaku makin melonjak dan sering memaksa korban untuk berhubungan badan, hingga berjalan selama tujuh bulan.

Baca Juga: Polda Metro Usut Laporan Pencabulan Anak AG!

Perbuatan keji pelaku itu terungkap saat kondisi korban beubah, lalu diketahui sang ibu sering merenung dan menyendiri.

Lantaran menaruh curiga, ibu korban lantas bertanya kepada korban apa yang sebenarnya membuatnya berubah, dan sering merenung.

Saat itu korban dengan berat hati, mau bercerita, dan telah dipaksa berkali-kali melakukan hubungan terlarang oleh pelaku.

Mendengar cerita korban, ibu korban meradang dan langsung melaporkan ke Mapolsek Pulau Laut Timur.