Hot Borneo

Sosok Guru Muaz yang Senyumnya Tertangkap Kamera Mirip Abah Guru Sekumpul

apahabar.com, MARTAPURA – Baru-baru ini media sosial di Kalsel heboh. Menyusul beredar video Guru Muaz Hamid…

Momen Guru Muaz tersenyum yang disebut mirip Abah Guru Sekumpul, Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Gani. Foto-SC

apahabar.com, MARTAPURA – Baru-baru ini media sosial di Kalsel heboh. Menyusul beredar video Guru Muaz Hamid yang tertangkap kamera tersenyum mirip Guru Sekumpul saat haul.

Video viral itu diambil dari potongan akhir pembacaan manakib Abah Guru Sekumpul yang dibacakan Guru Muaz.

Saat itu acara Haul Abah Guru ke-17 di Majelis Talim Al-Anwarulbahiyyah, di Lok Bahu, Kota Samarinda, Kaltim.

Video berdurasi satu jam lebih tersebut diunggah di YouTube oleh akun Majelis Talim Al-Anwarulbahiyyah, Selasa (1/3) tadi.

Di 6 detik akhir video, tepatnya pembacaan manakib sudah berakhir, Guru Muaz tampak melepas mikrofon yang dibantu salah satu jemaah pengajian tersebut.

Guru Muaz tampak senyum. Namun senyuman beliau diyakini mirip seperti senyum Abah Guru Sekumpul.

Terlepas dari benar atau tidaknya perwujudan Abah Guru Sekumpul tersebut, lantas siapa sosok Guru Muaz?

Guru Muaz adalah salah satu ulama yang sangat dekat dengan keluarga Sekumpul hingga saat ini.

Guru Muaz salah satu ulama sepuh di Martapura, Kalsel. Saat ini usia beliau kurang lebih 83 tahun.

Dia Rutin hadir kemajelis maulid di mushalla Ar-Raudhah Sekumpul. Bahkan sejak Abah Guru Sekumpul masih hidup, Guru Muaz selalu hadir di majelis Sekumpul, hingga jadi murid.

Guru Muaz Hamid (kanan) dan Guru Masdar. Foto-Istimewa.

Saat ini, Guru Muaz juga dipercaya menjadi pengajar privat bagi kedua putra Abah Guru Sekumpul, H Muhammad Amin Badali dan H Ahmad Hafi Badali.

Tak hanya itu, Guru Muaz saat itu juga dipercaya untuk mencarikan pengajar atau guru lainnya yang tepat untuk dua ‘Putra Mahkota’ tersebut.

Guru Muaz sempat menjadi mengajar di Ponpes Darussalam Martapura. Namun karena usia dan alasan kesehatan, kemudian memutuskan untuk istirahat mengajar di Pondok Pesantren tertua di Kalimantan Selatan tersebut.

Guru Muaz juga hingga saat ini masih aktif memimpin pengajian di rumah beliau di Pasayangan, Martapura. Majelis khusus untuk laki-laki tiap Rabu malam ba`da Magrib dan Jumat pagi. Sedangkan yang khusus perempuan, tiap Selasa pagi dan Jumat sore ba`da Asar.

Kitab yang dibaca Guru Muaz seperti Ihya `Ulumuddin, Shahih Bukhari, Nashaihud Diniyah, Tadzkirah Al Qurtubhi, Sabilal Muhtadin, dan lainnya.

Salah Satu Pasak Kalsel

Dalam sebuah kegiatan Istighosah Pandemi Covid-19 di Masjid Agung Al-Karomah Martapura, Rabu 1 September 2021 lalu, KH Muhammad Wildan Salman Pimpinan Ponpes Tahfizh Darussalam Martapura, menyebut KH Muaz Hamid adalah satu dari tiga pasak Ulama Kalsel.

Tiga ulama dimaksud adalah, KH Muaz Hamid, KH Masdar Umar Desa Sungai Tuan, dan KH Abdul Muin Bahruddin Desa Dalam Pagar, yang pertengahan Februari tadi wafat.

Pada kegiatan istighosah tersebut, ketiga ulama sepuh yang disebut pasaknya Kalsel itu juga turut hadir.

“(Mereka) ini pasak-pasak ulama, pasak Kalsel, yang apabila mereka itu meninggal tidak ada lagi gantinya. Kalau saya ini ratik-ratiknya saja, dan saya sendiri di hadapan bapak bukan karena saya alim, tapi saya kepercayaan tugas dari gubernur,” ucap Guru Wildan.

Viral di TikTok, Abah Guru Sekumpul ‘Hadir’ di Peringatan Haul yang Dipimpin Guru Muadz