Nasional

Soroti Pemberitaan Media Soal Muktamar NU Lampung Ricuh, Begini Kata Ketua NU Banjar dan Banjarmasin

apahabar.com, LAMPUNG – Isu Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 di Lampung berlangsung ricuh, dibantah Ketua…

Ketua PCNU Kabupaten Banjar, Nuryadi Baseri. Foto-Istimewa

apahabar.com, LAMPUNG – Isu Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 di Lampung berlangsung ricuh, dibantah Ketua PCNU Kabupaten Banjar, Nuryadi Baseri.

Isu Muktamar Nahdlatul Ulama ke 34 Lampung ricuh ramai tersebar di media sosial. Namun, kericuhan tersebut dianggap sesuatu yang kerap terjadi di forum rapat-rapat NU.

Ketua PCNU Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Ustaz Nuryadi Baseri mengomentari video yang sedang ramai tersebut. “Hal itu sering terjadi, dan itu biasa di forum-forum rapat,” ujarnya.

Namun demikian, Alumni Pesantren Al Falah Banjarbaru ini mengingatkan, agar para muktamirin yang rapat, untuk lebih mengedepankan akhlak dalam mengungkapkan gagasan, sehingga rapat berjalan dengan baik.

“Kita tahu ada banyak faktor yang mempengaruhi emosi peserta rapat, di antaranya ketatnya kegiatan dan jauhnya tempat-tempat berlangsungnya acara. Namun kita mengharapkan, para peserta untuk bisa menahan diri agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.”

“Mari bermuktamar dengan tetap menjaga marwah NU,” tutup Ustaz Nuryadi.

Isu ricuhnya Muktamar NU diduga terjadi mengacu pada rapat pleno pembahasan dan pengesahan tata tertib Muktamar 34 pada Rabu (22/12) sore. Rapat itu sempat memanas.

Ketua PCNU Banjarmasin, Habib Ali Khaidar bin Hasan Al Kaff yang hadir dalam kegiatan tersebut menuturkan, permasalahan yang terjadi hanya soal SK dari pengurus yang dipertanyakan peserta. Ada yang menyebut SK yang resmi dan tidak.

“Itu sebagian peserta yang mempertanyakan SK peserta yang disebut-sebut palsu. Panitia membantah hal itu, mereka mengaku sudah menerapkan peraturan ketat untuk itu. Di sisi lain, peserta yang menyebut adanya SK palsu itu juga tidak menunjukkan bukti,” jelas Habib Ali.

Muktamar NU ke 34 digelar di Lampung berlangsung di 22-24 Desember 2021. Agenda utamanya adalah pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dua tokoh yang bertarung, KH Said Aqiel Siradj dan Gus Yahya Cholil Staquf.