Sorotan Hari Guru Nasional di Kalsel: Pengangkatan Guru Honorer Hingga Kekurangan Ruang Kelas

Sektor pendidikan menjadi salah satu lingkup tugas pokok dan fungsi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sektor pendidikan menjadi salah satu lingkup tugas pokok dan fungsi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Foto-Humas for apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN - Sektor pendidikan menjadi salah satu lingkup tugas pokok dan fungsi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Berangkat dari hal itulah, Wakil Rakyat “Rumah Banjar” pada momentum peringatan Hari Guru Nasional 2022 berkunjung ke salah satu lembaga pendidikan menengah atas di Kalsel.

Pada kunjungan kerja (kunker) yang dilaksanakan dari Kamis sampai Sabtu (24-26/11/2022).

Total ada dua Sekolah Menegah Atas Negeri (SMA) yang menjadi titik singgah Komisi IV, yakni SMAN 1 Alalak di Kabupaten Barito Kuala dan SMAN 1 Bati-Bati di Kabupaten Tanah Laut.

Anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Abd Hasib Salim menjelaskan bahwa pihaknya sengaja bertandang ke dua sekolah tersebut untuk memonitoring penerapan Kurikulum Merdeka dan menyerap aspirasi para guru berkenaan dengan proses belajar-mengajar.

Seperti yang diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) pada Februari 2022 resmi meluncurkan “Kurikulum Merdeka,” yakni kurikulum yang metode pembelajarannya mengacu pada orientasi bakat serta minat siswa.

“Semoga tujuan dari kurikulum ini dapat tercapai, meski terdapat berbagai macam penyesuaian. Namun, secara garis besar tujuannya ialah menciptakan pendidikan yang menyenangkan, mengejar ketertinggalan pelajaran dan mengembangkan potensi peserta didik,” ujarnya di sela-sela dialognya bersama para dewan guru.

Ia menegaskan bahwa tujuan pendidikan untuk para penerus bangsa bukan hanya untuk menjadikan pintar secara akademik, akan tetapi juga memiliki keterampilan kepemimpinan dan akhlak yang mulia.

“Pintar saja tidak cukup, harus memiliki jiwa kepemimpinan dan akhlak yang mulia. Sebab, jika pintar saja namun tidak memiliki akhlak yang baik, tidak akan menhasilkan output yang baik. Tapi harus pintar dan berakhkak, sehingga bisa memimpin diri ke arah kebakan dan berguna bagi sesama,” ucapnya.

Di SMAN 1 Alalak, rombongan komisi IV disambut langsung oleh Plt. Kepala Sekolah, Rahmatullah.

Ia menyampaikan sejumlah aspirasi yang menurutnya tengah berkembang saat ini. Salah satunya ialah berkenaan dengan pengankatan guru honorer menjadi guru secara resmi.

“Hari merupakan momentum yang sangat berharga bagi kami, karena diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi para guru. Yakni berkenaan dengan pengangkatan guru honorer. Kami berharap dukungan agar menyukseskan program pengankatan guru-guru honor baik PNS maupun PPPK,” tuturnya penuh harapan.

Selain itu, infrastruktur bangunan sekolah menjadi salah satu momok bagi banyak sekolah.

Hal tersebut juga dirasakan oleh SMAN 1 Bati-Bati. Diakui Kepala Sekolah SMAN 1 Bati-Bati, Taslim. Ia mengakui hingga saat ini pihaknya kekurangan bangunan kelas, lapangan hingga musala.

Ia berharap Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel dapat menampung dan menindak lanjuti segala harapan serta masukan-masukan yang ada, agar sekolah yang ia pimpin dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan serta fasilitas yang lebih baik lagi kepada para siswa untuk keberlangsungan belajar-mengajar.

Pada prinsipnya, selaku anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang membidangi pendidikan akan mengutarakan dan menyampaikan pada pimpinan komisi agar menjadi bahan rujukan pembahasan di komisinya.

“Ini harus sesegeranya menjadi perhatian pemerintah baik kabupaten maupun provinsi untuk memecahkan permasalahan salah satunya jumlah lokal pembelajaran untuk efektifitas pembelajaran,” pungkasnya.