Sop Senerek Bu Atmo, Lebih Separuh Abad Menggoyang Lidah Warga Magelang

Aroma kaldu berbaur rempah segar menyeruak saat melangkahkan kaki ke kompleks kuliner Jendralan Magelang.

Sop Senerek Bu Atmo khas Magelang (Apahabar.com/arimbihp)

apahabar.com, MAGELANG - Aroma kaldu berbaur rempah segar menyeruak saat melangkahkan kaki ke kompleks kuliner Jendralan Magelang. Aroma itu menjadi daya pikat yang membuat sebuah kios jadi primadona di antara deretan lainnya.

Deretan kios berjajar, namun tampak kedai yang berada di Jalan Pangeran Mangkubumi, Kota Magelang, Jawa Tengah itu terlihat paling ramai dikerumuni pembeli. Di atas kedai, terlihat papan besar bertuliskan 'SOP Senerek Bu Atmo'.

Seperti namanya, Sop Senerek Bu Atmo menyajikan sop yang terbuat dari bahan utama berupa kacang merah (senerek) yang pertama kali dibuka oleh Suwartinah atau dikenal Bu Atmo pada 1958.

Warung Sop Senerek Bu Atmo tampak depan (Apahabar.com/Arimbihp)

"Pertama kali didirikan 1958 oleh Suwartinah atau populernya Bu Atmo, kerabat saya," kata seorang karyawan paling senior, Wiwit (60).

Menurut Wiwit, dulunya, Bu Atmo berjualan Sop Senerek di Kantin Bank BRI yang berada di Jalan Veteran, kemudian pindah ke Jendralan.

"Sekarang yang mengelola Warung Sop Senerek ini kami, para ponakannya dan keluarga besar soalnya Bu Atmo sudah sepuh (tua) tidak bisa berjualan, tapi resepnya masih asli dari beliau" ujar Wiwit.

Suasana di Warung Sop Bu Atmo (Apahabar.com/Arimbihp)

Khas Berkuah Manis

Berbeda dengan sop di daerah lain yang biasanya bercitarasa gurih, Sop Senerek Bu Atmo identik dengan kuah manis.

"Kalau di sini tuh pakai kaldu asli, ayam sapi campur. Terus kuahnya pakai gula jawa, makanya rasanya agak manis," jelas Wiwit.

Seporsi Sop Senerek Bu Atmo terdiri dari nasi, kacang merah, wortel, bayam, dan daging berupa daging sapi, ayam, iso, babat, atau campur.

Isian Sop Senerek Bu Atmo tentunya tak jauh berbeda dari sop senerek di Magelang lainnya.

Tak hanya resep yang masih original, cara memasak di Warung Sop Bu Atmo juga masih menggunakan cara tradisional.

Sop Senerek yang dibuat di warung tersebut dimasak menggunakan kayu bakar sehingga aromanya khas dan panasnya merata.

"Kami memasak dari sebelum subuh, mulai meracik sayur, bumbu dan bahan," tuturnya.

Wiwid mengaku, dalam sehari, Sop Senerek Bu Atmo mampu menjual sekitar porsi sehari.

"Kami menghabiskan sekitar 8-10 kilogram kacang merah, 30-40 kilogram ayam dan 15-17 kilogram wortel," lanjutnya.

Tak perlu khawatir soal harga, satu porsi Sop Senerek Bu Atmo hanya dibanderol Rp 19 ribu untuk topping daging sapi.

Sementara untuk sop senerek dengan tambahan iso dan babat akan dijual dengan harga Rp 26 ribu per porsi.

Selain sop senerek, Sop Senerek Bu Atmo juga menjajakan brongkos, nasi rames, mangut, dan pecel dengan harga mulai Rp 7 ribu per porsi.

Bukan cuma warga Magelang, pembeli Sop Senerek Bu Atmo juga datang dari berbagai daerah dan kalangan.

"Pak Ganjar Pranowo dan Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono sudah beberapa kali ke sini, artis-artis juga pernnah," pungkas Wiwid.