Solar Subsidi Seret, Nelayan Kecil di Batakan Tala Menjerit!

Lantaran seretnya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar, nelayan di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Tanah Laut (Tala) menjerit.

Nelayan kecil di Desa Batakan, Tanah Laut, Kalsel menjerit karena kesulitan dapat bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar.. Foto-istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Lantaran seretnya bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar, nelayan di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Tanah Laut (Tala) menjerit.

Sejatinya, mereka telah mendapatkan kuota BBM bersubsidi 16 ribu liter per bulan. Namun, jumlah tersebut masih kurang untuk melaut.

Kepala Desa Batakan, Arsani mengatakan saat ini BBM jenis solar bersubsidi sangat diperlukan nelayan. 

Setiap nelayan membutuhkan 50 liter solar untuk melaut. Di Batakan ada lebih dari 400 nelayan. 

“Saat ini yang terbagi hanya 8 liter per satu perahu,” ucap Arsani kepada apahabar.com, Selasa (4/4).

Karena sulit memperoleh solar bersubsidi, nelayan pun terpaksa membeli ke pedagang eceran dengan harga hampir Rp14 ribu per liter.

“Apabila 8 liter per hari hanya sampai ke muara laut. Jadi belum kerja, sudah habis,” katanya. 

Ia mengaku telah memperjuangan nasib nelayan kecil ke pemerintah daerah.

Di mana, setiap desa menginginkan hampir 40 ribu liter BBM bersubsidi jenis solar per bulan.

Terdapat 8 desa yang mengajukan usulan penambahan BBM solar subsidi ke Pemkab Tala. 

“Itu memang disetujui tetapi tidak mencukupi untuk pengambilan di SPBU, karena alasannya kuota ya tidak cukup,” ujarnya. 

Alhasil, setiap desa mendapatkan penyaluran jumlah BBM bersubsidi jenis solar yang bervariasi.

Keputusan ini telah dilakukan nota kesepahaman bersama (MoU) tentang dukungan penyaluran BBM solar nelayan melalui sub penyalur.