Hot Borneo

Solar Langka di Kota Minyak, Ratusan Sopir Truk di Balikpapan Ancam Tak Angkut Material ke IKN

apahabar.com, BALIKPAPAN – Ratusan massa di Balikpapan menggelar unjuk rasa terkait kelangkaan solar subsidi, Rabu (23/3)…

Massa melakukan aksi demo kelangkaan solar di Balikpapan. Foto: Riyadi/apahabar.com

apahabar.com, BALIKPAPAN – Ratusan massa di Balikpapan menggelar unjuk rasa terkait kelangkaan solar subsidi, Rabu (23/3) sore.

Tak hanya dari kalangan sopir truk, mahasiswa juga ikut dalam demonstrasi yang berlangsung di gerbang jalan menuju Kantor Pertamina.

“Katanya stok solar berlebih, tapi tidak bagi kami yang ada di lapangan. Faktanya tidak seperti itu. Artinya Pertamina ini melakukan kemunafikan untuk membuat masyarakat tidak panik,” seru salah seorang mahasiswa dalam orasinya.

Para demonstran pun menyayangkan cara Pertamina dalam mengendalikan pendistribusian solar subsidi ke SPBU di Balikpapan. Sebab, dari 13 titik SPBU yang ada, hanya empat titik saja yang melayani pengisian solar subsidi.

“Apa yang terjadi, kota minyak, tapi langka minyak,” seru mahasiswa.

Kelangkaan solar subsidi membuat para sopir tidak bisa bekerja. Padahal, kata dia, para sopir harus kejar target demi menafkahi keluarga. Mereka pun mengancam tidak akan mengantarkan material ke ibu kota negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara.

“Kalau BUMN tidak becus mengatasi distribusi solar, jangan pindahkan IKN kalau gitu. Karena yang pindah nanti itu bukan hanya orangnya, tapi kendaraannya. Jadi jangan diantarkan material IKN” tambahnya.

Massa menuntut beberapa hal, di antaranya menambah titik SPBU di Balikpapan, menambah titik pengisian solar di SPBU, dan menambah pompa di setiap SPBU untuk pengisian solar. Hal ini agar antrean panjang yang dialami para sopir bisa diminimalkan.

“Kami disini ada 100 unit yang menuntut keadilan kami agar minyak solar segera dituntaskan di negeri ini. Setiap hari kami harus mengantre dua kilometer di depan tokonya orang, kami harus dimarahi oleh pemilik toko. Lalu kami harus antre di mana. Tolong dengarkan aspirasi kami, sebab kami butuh solusi,” teriak salah satu massa perwakilan sopir saat orasi.

Sementara itu, Perwakilan Pertamina melalui Sales Area Manager Kaltim Kaltara, Gusti Anggara Permana menjelaskan kuota BBM ditetapkan oleh BPH Migas.

Peran Pertamina, kata dia, ialah menyalurkan solar subsidi sesuai kuota yang ditetapkan oleh BPH Migas. Namun, dalam menyikapi keluhan massa, Pertamina telah melakukan rapat dengan Forkopimda.

“Pak Walikota sudah mengirimkan surat untuk menambahkan kuota ke BPH Migas. Lalu kita sepakat bahwa penyaluran ke SPBU akan setiap hari dan beberapa tempat kita sudah tambah. Yang antre di SPBU KM 15 juga sudah tahu, silahkan cek,” jelasnya.

Selain itu, pihak Pertamina juga sudah menerapkan kartu kendali agar kendaraan tidak membeli solar dari batas yang ditentukan. Bahkan, untuk mengurai antrian panjang, saat ini juga tengah dibangun SPBU baru di kawasan KM 13.

“Kami lagi bangun satu titik baru di KM 13. Sudah dibangun. Titik tersebut akan menjual solar subsidi. Karena itu baru jadi ada tahapan-tahapannya. Informasinya satu bulan ke depan sudah bisa,” pungkasnya.

Hingga pukul 17.40 WITA aksi tersebut masih berlangsung. Ratusan demonstran masih menanti solusi dari pihak Pertamina. Massa mengancam akan membawa ribuan truk lain untuk datang ke Balikpapan dan memblokade jalan.

“Kalau masih tidak ada solusi, besok kami akan datangkan ribuan truk ke Balikpapan,” tutupnya.