Soal Solusi Banjir di Jejangkit, Berikut Komitmen Penjabat Bupati Batola

Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat, mempercepat upaya penanggulangan banjir di Kecamatan Jejangkit.

Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, bersama Forkopimda menyambut audiensi warga Jejangkit yang meminta percepatan penanganan banjir. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN - Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat, mempercepat upaya penanggulangan banjir di Kecamatan Jejangkit.

Percepatan dilakukan seiring kedatangan puluhan warga Jejangkit untuk beraudiensi dengan Forkompimda Batola di Rumah Dinas Jabatan Bupati Batola di Marabahan, Selasa (13/6).

Diketahui sejumlah upaya telah dilakukan Pemkab Batola dalam menanggulangi banjir di Jejangkit. Selain bantuan sosial, dilakukan rehabilitasi saluran.

Di antara yang sudah direhabilitasi adalah saluran Ray 5 Jejangkit-Sungai Bamban sepanjang 14.500 meter, saluran primer Handil Bakti sepanjang 3.500 meter, serta saluran Sawahan-Sakaramai sepanjang 16.000 meter.

Juga dilakukan demolish atau penghancuran pintu air atau tabat yang terletak di Ray 7 Tabing Rimbah-Jejangkit.

Kemudian yang akan dikerjakan adalah rehabilitasi saluran Desa Sungai Pantai di Kecamatan Rantau Badauh, serta Desa Sampurna dan Desa Cahaya Baru di Jejangkit.

Sasaran rehabilitasi tersebut adalah mempercepat aliran air dari Jejangkit ke Sungai Barito, sekaligus menekan dampak banjir.

Baca Juga: Temui Penjabat Bupati Batola, Warga Jejangkit Adukan Kejelasan Penanganan Banjir

Namun demikian, proses tersebut bukan tanpa kendala. Seiring jumlah saluran yang direhabilitasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola juga kekurangan sedikitnya 4 alat keruk.

Terkait kekurangan tersebut, Mujiyat menjanjikan akan melakukan berbagai upaya agar warga Jejangkit bisa kembali bercocok tanam.

"Untuk kekurangan alat, akan berusaha dianggarkan dalam Anggaran Perubahan untuk keperluan menyewa atau kalau perlu dibeli," papar Mujiyat.

"Kami juga berupaya meminta bantuan kepada Pemprov Kalsel. Intinya agar air di Jejangkit mengalir sampai ke Sungai Barito," imbuhnya.

Sementara terkait tuntutan warga yang menginginkan penutupan saluran pembuangan air dari kebun sawit PT Palmina Utama dan PT Putra Bangun Bersama (PBB), Mujiyat berjanji akan segera melakukan tindak lanjut.

"Kami segera mendatangi lokasi dimaksud, baru kemudian membuat rumusan dan keputusan. Kalau memang harus ditutup atau dijebol, semuanya akan dilakukan," tegas Mujiyat.

"Demikian pula soal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) kedua perusahaan tersebut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang akan menindaklanjuti," imbuhnya.

Baca Juga: Gandeng Julong Group, Pemkab Batola Kembali Salurkan Bantuan ke Jejangkit