Nasional

Soal ‘Puan: Jika Negara Ingin Maju Dan Berkembang, Pendidikan Agama Islam Harus Di Hapus!!’ Tidak Benar

apahabar.com, JAKARTA – Baru-baru ini sebuah akun facebook atas nama Nanang Sugianto pada 12 Desember tadi…

Ilustrasi. Foto-capture

apahabar.com, JAKARTA - Baru-baru ini sebuah akun facebook atas nama Nanang Sugianto pada 12 Desember tadi menyebarkan sebuah berita tidak benar.

Klaim postingan bahwa Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, akan menghapus pendidikan agama padahal tidak benar.

Nanang merujuk postingan dari operaind.blogspot.com. Sebuah laman yang tidak jelas siapa penulisnya dan artikelnya merupakan hasil editan dari beberapa artikel tentang tuduhan kepada Musdah Mulia sebagai Kader PDIP dan inisiator penghapusan pendidikan Agama Islam.

Artikel yang dirujuk itu pun tidak benar. Sebab, Musdah sudah memberikan klarifikasi melalui video di channel ICRP4Peace Channel. Ia menyatakan bahwa isu dirinya kader PDIP dan ingin menghapus pelajaran Agama Islam tidak benar.

Setelah ditelusuri operaind.blogspot.com sudah tidak aktif lagi. Karena blog telah dihapus pemiliknya.

Akan tetapi dalam postingan Nanang, ia mencapture dari blog tersebut jelas terlihat kutipan dari Menteri Puan Maharani yang menyebutkan: "Negara luar sudah berlomba-lomba sampai planet Mars, sedangkan negara kita masih berlomba-lomba menghapal Alquran sampai 40 juz"

Postingan Nanang Sugianto. Foto-capture

Baca Juga :Bijak Bermedsos Hindari Hoax

Dari penyebutkan jumlah juz dalam Al Quran saja sudah tidak benar. Namun karena blog itu, dilanjutkan postingan Nanang, akibatnya jadi viral.

Sebaliknya, mengutip tribunnews.com bahwa Puan justru bangga berada di antara para penghafal Al Quran.

Pemberitaan itu terkait agenda kegiatan Puan dalam kunjungan kerja (Kunker) ke Pondok Pesantren Tahfidz Yatim de Muttaqin di Desa Denokan, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa 3 April 2018.

Saat menyampaikan sambutannya, Puan mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaannya karena berada di antara para penghafal Al-Qur’an yang usianya masih anak-anak.

Ia juga berharap agar anak-anak yang belajar di pesantren Tahfidz Yatim, selain mendapatkan pelajaran agama juga harus mendapat pelajaran umum, untuk bekal mereka di masa depan.

“Kalau sudah kuliah insya Allah semuanya bisa masuk UGM,” ujar Puan, dalam keterangannya.

Ia menambahkan; “Kunjungan ke Pondok Pesantren Tahfidz Yatim de Muttaqin, juga dilaksanakan dalam rangka merefleksikan revolusi mental tersebut,” ungkapnya.

Bahkan, dalam kesempatan itu, ia juga memberikan bantuan berupa 40 buah Al-Qur’an dan 300 buku bacaan anak SD serta 20 sarung dan sajadah.

Baca Juga :Tangkal Hoax, Pemerintah Imbau Humas Kementerian Gunakan Pendekatan Budaya

Sumber : turnbackhoax.id/tribunnews.com

Editor : Ahmad Zainal Muttaqin