Soal Perubahan Aturan Jam Kerja, Apindo: Pengusaha Siap, Kemacetan Tidak akan Berkurang

Apindo menyebut mengimplementasikan kebijakan perubahan jam kerja dari Pemprov DKI Jakarta. Meski begitu langkah tersebut tidak sepenuhnya mengurai kemacetan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani. (Foto: CNN Indonesia)

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan bahwa pengusaha siap mengimplementasikan kebijakan perubahan jam kerja dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

Meski begitu ia menyebut langkah tersebut tidak sepenuhnya dapat mengurai masalah kemacetan di DKI Jakarta. Sebab, pengguna kendaraan pribadi di Jakarta sudah terlalu banyak.

“Karena percuma jika jam pulang kerja digeser, tapi masyarakat tetap menggunakan kendaraan pribadi,” ujarnya kepada apahabar.com, Jakarta, Selasa (1/11).

Baca Juga: 10 Jurusan Kuliah yang Sepi Peminat dengan Peluang Kerja Menjanjikan

Pemerintah seharusnya fokus pada mengurangi jumlah kendaraan pribadi, dengan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik yang sudah tersedia.

Jika dilihat dari beberapa aturan untuk mengatur lalu lintas, seperti kebijakan ganjil genap sudah tidak efektif.

“Karena tadi kita lihat dari ganjil genap yang belum efektif, padahal katanya bisa mengurangi kemacetan sampai 50 persen,” jelas Hariyadi.

Karena itu, pemerintah seharusnya lebih gencar untuk melakukan sosialisasi agar  masyarakat mau menggunakan kendaraan umum.

Baca Juga: Tilang Elektronik Dapat Cegah Suap, Kok Bisa?

Jika masyarakat menggunakan kendaraan umum, maka jumlah kendaraan pribadi bisa berkurang lebih signifikan. Namun, masih banyak fasilitas penunjang untuk transportasi publik yang belum dioptimalkan pemerintah.

“Bisa dilihat seperti kereta bandara yang sampai saat ini masih sepi. Padahal fasilitas tersebut bagus mengurangi kemacetan ke bandara,” kata Hariyadi.

Dengan alasan tersebut, imbuh Hariyadi, masyarakat harus pindah dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi umum. Sehingga dapat mengurangi kemacetan.

“Ruas jalan di Jakarta saat ini sudah semakin rapat, karena jumlah kendaraan yang semakin banyak,” tutupnya.