apahabar.com, JAKARTA - Pengamat politik, Dedi Kurnia Syah Putra menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyiratkan dukungan kepada seorang tokoh yang berpeluang jadi calon Presiden.
Dedi mengatakan seorang Presiden tidak sepantasnya jika pernyataannya seperti itu dan dapat merusak reputasinya . Secara tekstual pernyataannya mengarah kepada Ganjar Pranowo dengan ciri-ciri fisik berambut putih.
"Tentu tidak pantas dan merusak reputasi sebagai kepala negara. Secara tekstual itu mengarah pada Ganjar dengan ciri fisik berambut putih," kata Pengamat politik, Dedi Kurnia Syah Putra, saat dikonfirmasi apahabar.com, Senin (28/11).
Baca Juga: Tanggapan Ketua Relawan Ganjar Soal Jokowi Sebut Pemimpin Rambut Putih
Selain itu, Dedi menilai pernyataan dari Presiden itu tidak layak untuk didengar, karena seorang Presiden tidak bagus melakukan endorsmen politik. Jadi jangan sampai publik menilai Presiden hanya mengejar kekuasaan.
"Tetapi jauh lebih penting dari itu, pidato Presiden Jokowi semestinya tidak layak didengar sebagai kepala negara, karena seharusnya ia tidak memihak dengan menyebutkan ciri fisik tertentu," ungkapnya.
"Pernyataan itu tidak elok sebagai seorang presiden di tengah periode melakukan endorsmen politik, jangan sampai publik menilai Jokowi sebatas presiden relawan, dan hanya mengejar kekuasaan, di tengah bencana alam yang sedang kita hadapi," timpalnya.
Baca Juga: Relawan Soal Kode Jokowi Pemimpin Berambut Putih: Saya Tidak Ge-er Itu Buat Ganjar
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut sosok yang memikirkan rakyat di antaranya adalah kelihatan dari penampilan. Satu di antaranya berambut putih. Hal itu diungkapkan didepan ribuan relawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11).
"Dari penampilan kelihatan, banyak kerutan karena mikirin rakyat, ada yang rambutnya putih semua, ada itu. Kalau wajah cling dan tak ada kerutan di wajah hati-hati. Lihat rambutnya, kalau putih semua, ini mikirin rakyat," ungkap Jokowi.