Bisnis Startup

Soal Pendanaan Startup, Banyak yang Keliru dengan Cara Kerjanya

Masih banyak yang keliru soal cara kerja pendanaan startup

CEO Bepahkupi, Maulana Wiga. (Foto: Twitter/Maulana Wiga)

apahabar.com, JAKARTA – CEO Bepahkupi, Maulana Wiga mengungkapkan bahwa masih banyak pendiri startup yang masih keliru soal mekanisme pendanaan dari capital venture atau modal ventura.

Modal ventura merupakan badan usaha yang melakukan penyertaan modal ke suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

“Jadi tidak semua uang yang didapat dari fund rising atau pendanaan awal itu milik startup,” ujar Maluana dalam webinar Fundamental Mindset for Startup Founders secara virtual, Selasa (25/10).

Baca Juga: Nyaris Setengah Abad Setia Mengayuh Becak

Pendiri startup, tidak semua mendapat dana dari satu modal ventura, beberapa ada yang menerima dana dari banyak pemodal.

Dana yang didapat dari modal ventura, tidak semuanya masuk ke perusahaan, beberapa dana akan masuk ke kantong modal ventura sebelumnya.

“Setelah mendapat pendanaan awal atau seed funding, akan ada pendanaan series a, b, c, sampai dengan IPO,” ungkapnya.

Banyak modal ventura melakukan pendanaan awal startup, kemudian saat pendiri perusahaan akan menaikan valuasi, baru dibuka pendanaan series berikutnya.

Baca Juga: Betulkah Ikan Cupang Jadi Fenomena Musiman? Ketahui Kategori dan Harganya

Mekanismenya, modal Ventura dari seed funding atau series A, akan menjual saham mereka ke modal ventura lain pada saat, misal pendanaan series C.

“Memang seperti itu bentuk perputaran modal untuk startup,” katanya.

Bentuk pendanaan tersebut, tergantung dari tujuan pendiri perusahaan. Terdapat startup yang berkembang tanpa melalui pendanaan dari modal ventura.

Beberapa perusahaan startup, mampu untuk bertahan selama beberapa tahun dari pendanaan awal, kemudian melakukan menjadi perusahaan terbuka atau IPO.

Baca Juga: Tinggi Saat Pandemi, Kini Harga Ikan Cupang Hancur

IPO merupakan kegiatan penawaran efek melalui penjualan saham yang dapat dibeli oleh masyarakat luas.

“Kegiatan pendanaan tersebut disebut dengan conventional base,” tutur Maulana.

Proses pendanaan dapat dipilih tergantung dari pendiri perusahaan. Pendiri startup harus memiliki rencana sejak awal mengenai bisnisnya.

Alasannya adalah karena tidak semua lini bisnis startup tersebut, harus melakukan proses pendanaan yang sama.

“Jadi bagi pendiri startup jangan berkecil hati jika belum mendapat modal ventura, semua tergantung dari sektor bisnis masing-masing,” jelas Maulana.