Sport

Soal Masa Depan Bersama Timnas Indonesia, Inilah Jawaban Shin Tae-yong

apahabar.com, JAKARTA – Terikat kontrak hingga Desember 2023, pelatih Shin Tae-yong akhirnya berbicara soal masa depan…

Dibantu seorang penerjemah, pelatih Shin Tae-yong memberikan instruksi khusus kepada Ramai Rumakiek di Piala AFF 2020. Foto: Bola

apahabar.com, JAKARTA – Terikat kontrak hingga Desember 2023, pelatih Shin Tae-yong akhirnya berbicara soal masa depan bersama Timnas Indonesia.

Masa depan Shin Tae-yong menjadi pembicaraan, setelah Timnas Indonesia berpeluang besar gagal menjuarai Piala AFF 2020.

Meski masih tersisa leg pertama, tetapi kekalahan 0-4 di pertemuan pertama melawan Thailand telah memperberat langkah Indonesia.

Situasi ini membuat banyak penggemar Timnas Indonesia khawatir, terutama soal masa depan Shin Tae-yong.

Pun gaji Shin Tae-yong terbilang cukup besar. Pelatih kelahiran Korea Selatan ini menerima gaji yang hampir sama besar dengan Luis Milla.

Gaji Luis Milla sendiri disebut sebesar Rp2 miliar per bulan selama hampir dua tahun melatih Timnas Indonesia.

Sementara ketika melatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong mendapatkan bayaran 500 ribu dolar atau setara Rp7 miliar.

Lantas menjelang leg kedua final Piala AFF 2020, Sabtu (1/1), Shin Tae-yong memberikan jawaban yang menyejukkan.

“Simple saja penjelasan saya. Saya sudah kontrak dengan PSSI sampai 31 Desember 2023. Mungkin banyak fans bisa juga tidak tahu,” beber Shin Tae-yong seperti dilansir IndoSport, Jumat (31/12).

“Namun tidak usah khawatir, karena tidak ada yang bisa memecat. Andai mengundurkan diri pun, saya pasti kena denda. Tanpa kesepakatan antara saya dengan PSSI, itu tidak akan terjadi,” tegasnya.

Evaluasi PSSI

Sementara Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, bakal mengevaluasi kinerja Shin Tae-yong, apapun hasil yang diperoleh Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.

“Evaluasi itu bukan mengganti, tapi mendalami semua yang sudah dilakukan untuk mencari akar permasalahan,” jelas Mochamad Iriawan.

“Sedianya target di Piala AFF 2020 bukan final, karena masuk semifinal sudah bagus. Namun demikian, saya meminta ke final dan kalau bisa juara,” imbuhnya.

Di sisi lain, kontrak Shin Tae-yong termasuk program panjang menjelang kualifikasi Piala Asia 2023 yang belum pernah lagi diikuti Timnas Indonesia sejak 2007.

“Shin Tae-yong dikontrak empat tahun dengan diperpanjang setiap tahun. Itu merupakan program yang berkesinambungan dan tidak bisa dibangun secara instan,” papar Iriawan.

“Shin Tae-yong bukan pesulap dan tidak mungkin secara instan bisa melakukan apapun. Apalagi persiapan ke Piala AFF dibarengi ketiadaan kompetisi musim 2020,” pungkasnya.