Menuju Tahta Istana

Soal Kasus Suap Kardus Durian, Cak Imin: Sudah Nggak Laku!

Muhaimin Iskandar tak lagi persoalkan isu korupsi Kemnakertrans yang menyeret dirinya. Bagi dia, kasus suap kardus durian tersebut sudah tak laku.

Bakal Calon Presiden Muhaimin Iskandar (foto:apahabar.com/dianfinka)

apahabar.com, JAKARTA - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar tak lagi persoalkan isu korupsi Kemnakertrans yang menyeret dirinya. Bagi Cak Imin, isu tersebut sudah tak laku.

"Pemilu tahun ini udah enggak bakal laku itu. Itu pemilu taun lalu, sekarang udah enggak laku lagi," kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu di kompleks Parlemen Senayan, Senin (23/10).

Korupsi yang dikenal dengan sebutan suap 'kardus durian' itu sempat ramai tahun lalu. Bahkan, Ketua KPK Firli Bahuri sempat menyatakan bahwa kasus ini menjadi perhatiannya. 

Baca Juga: Gibran Resmi Jadi Cawapres, Cak Imin: Welcome to The Jungle!

Kardus Durian merupakan kasus suap pengucuran dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) tahun 2011. Gugatannya telah didaftarkan pada 22 Februari 2023 tersebut diajukan dengan klasifikasi sah atau tidaknya penghentian penyidikan. 

Menanggapi hal tersebut, Cak Imin mengaku tak memahami kelanjutan kasus itu. Dia mengatakan bahwa kasus itu sebaiknya ditanyakan kembali ke KPK. 

“Tanya KPK, kok tanya saya?” tandasnya.

Baca Juga: Cak Imin Tak Gentar Lawan Gibran di Pemilu 2024

Sebagai informasi, kasus ini menyoroti saat Cak Imin menjabat sebagai Menakertrans. Kasus ini menyeret dua anak buah Muhaimin di Kemenakertrans, yakni Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2KT) I Nyoman Suisnaya, serta Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemenakertrans Dadong Irbarelawan. Keduanya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 25 Agustus 2011.