Pembangunan Smelter

Smelter, Presiden Jokowi: Pijakan Indonesia Menuju Negara Maju

Presiden Joko Widodo menekankan smelter merupakan pijakan atau fondasi bagi Indonesia menjadi negara maju di masa mendatang karena bertumpu pada produksi.

Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

apahabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan smelter merupakan pijakan atau fondasi bagi Indonesia menjadi negara maju di masa mendatang karena bertumpu pada produksi.

Presiden Jokowi usai meninjau proyek pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6), menyebutkan adanya smelter mengubah pola yang selama ini konsumsi menjadi produksi.

"Smelter ini pijakan fondasi untuk kita menjadi negara maju karena dari yang dulu bertumpu kepada konsumsi, sekarang bertumpu kepada produksi," kata Presiden Jokowi, seperti disaksikan dalam video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (20/6).

Baca Juga: Rantai Pasok Global, Presiden Jokowi: Kita Integrasikan Semua Smelter

"Sehingga terintegrasi menjadi EV baterai, litium baterai, dan itu akan diintegrasikan lagi menjadi kendaraan listrik," kata Presiden.

Presiden berharap proyek pembangunan pabrik smelter yang sudah mencapai 72 persen tersebut dapat selesai tahun 2024. "Kita harapkan semuanya nanti selesai sebelum Mei 2024," tambah Presiden.

Oleh karena itu, Presiden mendorong hasil produksi dari pabrik smelter tersebut agar diintegrasikan dengan hasil komoditas tambang lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.

Komoditas tambang nikel yang ada di Sulawesi, bauksit yang ada di Bintan dan Kalimantan Barat, tin yang ada di Bangka Belitung, hingga copper foil yang ada di Gresik.

Baca Juga: Smelter PT AMNT, Presiden Jokowi Optimistis Selesai Pertengahan 2024

"Sehingga terintegrasi menjadi EV baterai, litium baterai, dan itu akan diintegrasikan lagi menjadi kendaraan listrik," kata Presiden.

Presiden berharap proyek pembangunan pabrik smelter yang sudah mencapai 72 persen tersebut dapat selesai tahun 2024. "Kita harapkan semuanya nanti selesai sebelum Mei 2024," tambah Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.