Industri Manufaktur

SKF Perkenalkan 4 Inovasi untuk Industri Manufaktur Indonesia

Bersama dengan para pelaku industri dan pemerintah, perusahaan bearing terdepan di dunia, SKF meluncurkan jajaran solusi inovatif terbarunya.

SKF, perusahaan bearing terdepan di dunia, hari ini meluncurkan jajaran solusi inovatif terbarunya dalam acara “SKF Reimagining Rotation 2023” (Foto: Doc/SKF)

apahabar.com, JAKARTA - Bersama dengan para pelaku industri dan pemerintah, perusahaan bearing terdepan di dunia, SKF meluncurkan jajaran solusi inovatif terbarunya.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen SKF untuk mendorong intelligent and clean growthstrategy yang bertujuan untuk mempercepat digitalisasi dan keberlanjutan di industri manufaktur Indonesia

“Inovasi merupakan hal yang krusial untuk menghadapi tantangan nyata yang dihadapi oleh konsumen kami seperti efisiensi, penghematan biaya dan pengurangan emisi," Presiden Direktur SKF Industrial Indonesia, Toto Suharto Dalam acara "SKF Reimagining Rotation 2023", di Jakarta, Kamis (26/10).

Solusi inovatif yang ditawarkan bertujuan untuk mempercepat digitalisasi dan keberlanjutan di industri manufaktur di Indonesia.

Baca Juga: Sentimen Pelaku Usaha Manufaktur, Kemenkeu: Tetap Positif pada Juli

Berikut jajaran solusi intelligent and clean dari SKF yang diluncurkan di acara “Reimagining Rotation 2023”:

1. Microlog dBX. Sebuah solusi cerdas untuk menganalisis getaran pada mesin rotasi. Solusi ini menawarkan sejumlah fitur canggih.

Seperti layar sentuh berukuran besar, kemampuan pengukuran yang cepat, antarmuka pengguna yang intuitif, serta kemampuan analisis langsung pada perangkat.

Dengan desain modular, kompatibilitas dengan sensor dan aksesori kabel sebelumnya, serta integrasi dengan perangkat lunak pemantauan SKF lainnya, solusi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keberlanjutan operasi mesin rotasi.

2. 4r CRB atau four-row cylindrical roller bearings. Solusi inovatif yang ditujukan untuk aplikasi rolling mill di industri metalworking.

Solusi ini menonjol dengan berbagai fitur andal, termasuk desain yang dapat dipisahkan, kapasitas muat yang tinggi, umur layanan yang panjang, dan kemudahan perawatan.

Terdapat juga pilihan beragam perlakuan panas yang dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi operasi. Solusi ini dirancang untuk meningkatkan kinerja, akurasi, dan kualitas produk dalam industri rolling mill.

Baca Juga: Harga Gak Sampai Rp400 Juta, Apa Keistimewaan Mobil Listrik Neta V?

3. Axios Wireless System merupakan solusi predictive maintenance yang simpel, nirkabel, dan dapat diperluas melalui kolaborasi SKF dengan Amazon Web Services (AWS).

Solusi ini mengandalkan sensor nirkabel untuk mengumpulkan dan menganalisis data getaran dan suhu guna mendeteksi anomali mesin serta memberikan notifikasi mengenai kondisi mesin.

Kecanggihan solusi ini sangat sesuai untuk berbagai industri dan berbagai jenis mesin rotasi. Selain mudah dipasang tanpa perlu keahlian teknis dalam getaran, SKF Axios juga memanfaatkan machine learning untuk meningkatkan kinerja.

Secara keseluruhan, solusi ini bertujuan membantu pengguna dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat waktu dan mencegah masalah sebelum terjadi.

4. SKF RecondOil yang merupakan solusi inovatif dari SKF untuk pemulihan dan penggunaan ulang oli pelumas dalam industri.

Solusi ini memanfaatkan teknologi Double Separation (DST) yang mampu menghilangkan partikel dan kotoran berukuran nano dari oli.

Selain itu, SKF RecondOil menggunakan oli berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk optimalisasi kinerja mesin, regenerasi, dan penggunaan sirkular.

Baca Juga: Bisnis Benih Hortikultura Menjanjikan di Indonesia

Solusi ini memiliki potensi untuk secara signifikan mengurangi biaya pelumasan, dampak lingkungan, dan emisi CO2.

SKF RecondOil juga mengusulkan sebuah model bisnis "oil as a service" yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomis, tetapi juga berkelanjutan secara lingkungan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Ignatius Warsito; Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi Doddy Rahadi.

Ada juga Direktur PIDI 4.0 Arnes Lukman; Duta Besar Swedia untuk Indonesia Daniel Blockert; President Independent and Emerging Business SKF Group Thomas Frost; dan Presiden Direktur SKF Industrial Indonesia Toto Suharto.