Nasional

Skema Pembiayaan Ibu Kota Akan Dirombak

apahabar.com, JAKARTA – Skema pembiyaan ibukota akan dirombak ulang. Sekali pun sudah ada investor yang bersedia…

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat menggelar coffee morning di Jakarta, Jumat (17/1). Foto-antara

apahabar.com, JAKARTA – Skema pembiyaan ibukota akan dirombak ulang. Sekali pun sudah ada investor yang bersedia membiaya keseluruhan untuk pembangunannya.

“Kita rombak semua itu nanti. Kami belum ketemu sekarang, ancer-ancernya sudah tapi belum bisa kami sampaikan sekarang. Sedang digodok,” kata Menteri Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta seperti dikutip apahabar.com dari Antara, Jumat (17/1).

Lebih jauh dia menyebutkan, beberapa pihak menyampaikan minatnya untuk turut berinvestasi dalam pembiayaan pembangunan ibukota di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu.

Salah satunya yakni dari pendiri SoftBank dan Chief Executive Officer dari SoftBank Mobile Masayoshi Son.

Masayoshi disebut Luhut bersedia membiayai pembangunan ibukota secara keseluruhan yang menelan anggaran hingga 40 miliar dolar AS.

Namun, Luhut mengungkapkan bahwa pemerintah tidak menginginkan hal tersebut. Pemerintah, lanjutnya tetap memberikan ruang investasi bagi Masayoshi Son untuk berinvestasi membangun beberapa klaster di ibukota baru.

Sementara itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan pembiyaan ibu kota bakal dibiayai lewat APBN, KPBU dan Swasta.

APBN diperkirakan bakal membiayai 19,2 persen pemindahan ibu kota baru yaitu Rp93,5 triliun. Dana dari APBN itu bakal digunakan untuk infrastruktur pelayanan dasar, pembangunan Istana Negara dan bangunan strategis TNI/Polri.

Selanjutnya untuk pembangunan rumah dinas ASN/TNI/Polri, pengadaan lahan, ruang terbuka hijau dan pangkalan militer.

Dana pemindahan ibu kota juga bakal menggunakan KPBU sebesar Rp265,2 triliun atau sebanyak 54,6 persen dari total biaya pemindahan ibu kota. Sementara Swasta mendapat porsi 26,2 persen atau Rp127,3 triliun dalam pemindahan ibu kota.

Baca Juga: Erick Thohir Berlakukan Kategori Layanan Pesawat Bagi Karyawan BUMN

Baca Juga: Helmy Yahya Diberhentikan, Kantor Dewas TVRI Disegel

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin