Sjahrani Mataja di Mata Sahabat, Dikenal Periang dan Mudah Bergaul

Kabar duka datang dari keluarga Sjahrani Mataja. Mantan Bupati Kotabaru periode 2000-2005 itu meninggal dunia di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru, pukul 01.10 Wita

Jenazah Sjahrani Mataja diangkat untuk disalatkan. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU - Kabar duka datang dari keluarga Sjahrani Mataja. Mantan Bupati Kotabaru periode 2000-2005 itu meninggal dunia di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru pukul 01.10 Wita dini hari (13/11).

Di mata sahabat, mendiang merupakam sosok yang periang. Cepat kenal dengan orang lain. 

"Saya kenal almarhum sejak sama-sama jadi bupati," kata Noor Aidi, sahabat mendiang Sjahrani Mataja.

Baca Juga: Kapolres Tanah Bumbu Akan Berikan Sanksi Tegas Terhadap Aksi Balapan Liar

"Pernah juga sekamar waktu lemhannas di luar daerah. Intinya, berkawan dengan alhamarhum mendapatkan nilai positif," timpal Noor Aidi.

Mantan Wakil Bupat Kotabaru periode 2000-2005, Akhmad Rizali, mengatakan sebagai pasangan pimpinan, mendiang adalah orang yang sangat ramah.

"Tidak sombong, bagi masyarakat Kotabaru juga sangat baik," ujar Rizali.

Selama sesama menjabat, Rizali berkata almarhum adalah orang yang mudah untuk bekerja sama.

"Sangat humble dan bersahaja," timpalnya.

Baca Juga: Innalillah, Mantan Bupati Kotabaru Sjahrani Mataja Tutup Usia

Jenazah almarhum rencananya akan disalatkan di Masjid Attaqawa, Banjarbaru, bakda zuhur dan dimakamkan di pemakaman alkah keluarga Mataja di Guntung Manggis.

"Benar, abah dimakamkan di alkah keluarga di Guntung Manggis," kata Fardian, anak bungsu Sjahrani Mataja.

Mantan Kepala Unit Usaha/General Manager PT Hutan Kintap (tahun 2000) itu wafat di usia 75 tahun. Samasa hidup, mendiang juga pernah menjabat sebagai Kepala Tata Usaha Kantor Administrator PT Inhutani II (BUMN) Pulau Laut Sungai Pinang Kotabaru (1983).