Situasi SMPN 6 Banjarmasin Setelah Insiden Bangunan Ambruk Tewaskan Penjaga Sekolah

Pasca insiden tewasnya Mulyadi, seorang penjaga sekolah, kegiatan belajar mengajar di SMPN 6 Banjarmasin berjalan normal, Sabtu (20/1).

Polisi mengungkap kronologis ambruknya dinding beton di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Banjarmasin yang menewaskan Muliadi (34), Jumat (19/01/2023) malam. Foto-apahabar.com/Amrullah.

apahabar.com, BANJARMASIN - Pasca-insiden tewasnya penjaga sekolah, kegiatan belajar mengajar di SMPN Banjarmasin berjalan normal, Sabtu (20/1).

"Tetap berjalan dengan normal," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Nuryadi.

Di sisi lain, Nuryadi mengatakan bagian yang ambruk merupakan bangunan lama tidak terpakai dan dalam masa pembongkaran.

"Malam tadi ada musibah runtuh salah satu penyangga di bangunan di SMPN 6 ini. Dan korbannya itu informasinya yakni yang jaga malam," ungkap Nuryadi.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologis Kecelakaan Maut Pengambau Hilir Luar HST

Musibah itu, kata dia, menjadi keprihatinan tersendiri bagi Disdik Banjarmasin.

“Kami juga telah menyerahkan uang santunan dari pihak sekolah dan Disdik yang diterima langsung oleh kakak korban," ujarnya.

Lantas, ke depannya Nuryadi meminta pihak sekolah untuk segera memasang seng pembatas di lokasi bangunan yang sedang dibongkar.

"Supaya anak-anak kita nanti tidak bermain kesana dan kita tidak merasa khawatir. Apalagi nanti pasti mereka ingin tahu," tuturnya.

Baca Juga: Asal Mampu Tekuk Jepang, Timnas Indonesia Ditunggu Bonus Besar

"Harapannya, usai kejadian ini segera dipagar agar anak-anak tidak masuk," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang penjaga sekolah terjepit di reruntuhan bangunan kelas di SMPN 6 Banjarmasin, di Gang Sempati Nomor 6, RW 14, Melayu, Banjarmasin Tengah pada Jumat (19/01/2024) petang.

Korban bernama Mulyadi berumur 39 tahun dievakuasi jajaran DPKP dan BPBD Banjarmasin dalam keadaan meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan kurang lebih satu jam.