Siswa Diliburkan Akibat Banjir, Kadisdik Banjar Tinjau Sekolah yang Terendam

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Banjar, Kalsel, memantau langsung sekolah yang masih terendam banjir, Selasa (22/11).

Kadisdik Banjar, Liana Penny, meninjau SDN Bincau Muara, di Jalan Melati Kecamatan Martapura yang terendam banjir, Selasa (22/11). Foto-apahabar.com/hendralianor.

apahabar.com, MARTAPURA - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Banjar, Kalsel, memantau langsung sekolah yang masih terendam banjir, Selasa (22/11).

Di antara sekolah yang dikunjungi SDN Bincau Muara Jalan Melati, Kecamatan Martapura. Para siswa masih diliburkan, lantaran banjir sempat masuk ke ruang kelas.

Dari pantauan media ini, banjir yang melanda sejumlah titik di Kabupaten Banjar sejak Minggu (20/11), kini perlahan mulai surut.

Kepala SDN Bincau Muara, Muhammad Suriani mengatakan pihaknya meliburkan para siswa sejak Senin kemarin lantaran banjir masuk ke ruang kelas. Jumlah siswanya 73 orang.

"Besok para siswa sudah kembali turun sekolah, karena hari ini mulai surut," ujar Suriani.

Pantauan langsung di lokasi, banjir masih merendam teras sekolah. Dari dinding ruang kelas, tampak masih ada bekas basah menandakan ketinggian air sekira 20 CM dalam ruang kelas.

Di dalam ruang guru, tampak kursi sofa dan perangkat penting lainnya telah ditempatkan lebih tinggi supaya tidak terendam banjir.

Sedangkan di halaman sekolah, ketinggian air nyaris mencapai lutut orang dewasa. Posisi sekolah juga tampak lebih rendah dari badan jalan.

"Kalau di sekolahan ini setahun bisa tiga kali banjir," tutur Suriani. Lantaran sering banjir, pihaknya sudah terbiasa dan sigap mengamankan barang penting jika banjir muai naik.

Ia menambahkan, jika ada peralatan sekolah seperti meja bangku siswa yang rusak, pihak Dinas Pendidikan segera memberi bantuan dengan yang baru.

Sementara, Kadisdik Banjar Liana Penny menjelaskan sebagian besar wilayah Kabupaten Banjar memang dataran rendah dan rentan banjir.

Dari catatannya, total 37 skolah dari PAUD hingga SMP yang terdampak banjir, namun hanya 5 sekolah yang sampai terendam ruang kelasnya.

"Karena kebanyakan hanya pada jalan dan halaman sekolahnya yang banjir," ucap Liana.

Lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya punya program peninggian sekolah agar tidak lagi terendam banjir, namun terlebih dulu harus melalui kajian.

"Jadi misalnya kalau halaman ditinggikan apakah tetap banjir atau tidak, termasuk lantai bangunan sekolah jika ditinggikan apakah tetap proporsional atau tidak," terang Liana.

Dia berharap, akan segera dilakukan penanganan banjir skala kawasan seperti pembangunan Bendungan Riam Kiwa yang saat ini masih dalam tahap pelepasan lahan.

"Insya Allah jika Bendungan Riam Kiwa sudah selesai sekolah-sekolah tidak lagi banjir," tandas Liana.