Kalsel

Sistem PPDB Zonasi, Pengamat: Kaji Ulang!

apahabar.com, BANJARMASIN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi melahirkan polemik baru di kalangan…

Ilustrasi PPDB. Foto-Radar Bogor

apahabar.com, BANJARMASIN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi melahirkan polemik baru di kalangan sekolah dan masyarakat.

Polemik tersebut antara lain adalah anak yang tidak bisa bebas memilih sekolah yang diinginkan di luar zonasi dan terdapat sejumlah sekolah yang kekurangan murid karena tidak meratanya pertumbuhan penduduk di zona kecamatan tersebut.

“Sistem zonasi bisa berimplikasi pada keinginan siswa dan sekolah. Dari aspek anak, anak tidak bisa memilih sekolah di luar zonasi. Anak sekolah terpaku di zonasi masing-masing. Dari pengalaman selama ini, ada atau banyak keinginan anak atau orang tua sekolahnya di luar zonasi. Hal tersebut Bisa berdampak pada rasa kecewa anak atau orang tuanya,” ujar Pengamat Pendikan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof. Dr Wahyu MS kepadaapahabar.com.

Kemudian dari aspek sekolah, kata Wahyu, pertumbuhan penduduk yang tidak merata di setiap zonasi.

Dikatakannya, bagi zonasi yang calon siswanya berlimpah, bisa melakukan seleksi siswa dengan baik yang hasilnya akan memenuhi standar. Dan sebaliknya bagi sekolah yang berada di zonasi calon siswa yang kurang, tidak bisa melakukan seleksi dengan baik, bahkan hanya untuk memenuhi kuota saja sudah kurang.

Maka dari itu, Dosen Pendidikan Sosiologi dan Antropologi FKIP ULM itu mengatakan, sistem zonasi sebagai sarana untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan harus dikaji ulang.

Karena menurutnya, pendidikan pada dasarnya bukan saja diberikan untuk semua masyarakat guna mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi lebih jauh dari itu adalah membangun peradaban bangsa yang baik.

Dikatakannya, bila suatu bangsa sudah memiliki peradaban yang tinggi maka akan berpengaruh terhadap kemakmuran dan kesejahteraan kehidupan negaranya.

“Jadi, sekali lagi apabila ada sistem yang kurang menguntungkan semua masyarakat sebaiknya sistem tersebut dikaji atau ditinjau ulang sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga: PPDB Sistem Zonasi, Ribuan Siswa Tak Kebagian Kursi di Banjarmasin

Baca Juga: Respon Cuncung H Maming Soal Pro dan Kontra Sistem Zonasi PPDB

Baca Juga: Perwali Hambat Pemerataan PPDB Sejumlah Sekolah di Banjarmasin, Benarkah?

Baca Juga:Disdik Banjarmasin Pastikan Akomodir Peserta tak Lulus PPDB

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Syarif