Relax

Sistem Kekebalan Justru Menyerang Balik Tubuh, Bikin Penderita Autoimun Rentan pada Risiko Ini

apahabar.com, JAKARTA- Sebagian dari masyarakat mungkin sudah tidak asing ketika mendengar penyakit autoimun. Namun maraknya stigma…

apahabar.com, JAKARTA- Sebagian dari masyarakat mungkin sudah tidak asing ketika mendengar penyakit autoimun. Namun maraknya stigma mengenai penyakit ini, tidak disertai dengan pemahaman mengenai penyebab dan dampaknya secara menyeluruh.

Seringkali penderita penyakit autoimun merasa minder karena mendapat pandangan sebelah mata dari lingkungan, sehingga dibutuhkan pemahaman yang utuh dari masyarakat, agar kondisi penderita tidak semakin terpuruk.

Pada umumnya penyakit autoimun merupakan suatu keadaan di mana sistem kekebalan tubuh (imun), menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh. Artinya jika seharusnya fungsi imun adalah untuk melawan virus, bakteri dan beda asing yang masuk kedalam tubuh, maka hal tersebut tidak berjalan secara normal dan malah menyebabkan gangguan kesehatan.

Penyebab dan Bahaya Penyakit Autoimun

Penyebab penyakit autoimun sendiri belum bisa dijelaskan secara pasti oleh medis, namun ada sejumlah faktor yang diduga dapat membuat seseorang lebih besar untuk menderita autoimun diantaranya seperti terdapat riwayat penyakit autoimun dalam keluarga, berat badan berlebih (obesitas), merokok, penggunan obat-obatan yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seperti antibiotik atau simvastatin.

Selain itu faktor lain yang mungkin jarang disadari namun bisa memicu penyakit auotimun yaitu terkena paparan bahan kimia atau cahaya matahari dan terinfeksi bakteri atau virus.

Seringkali dijumpai penderita autoimun memiliki penyakit yang berbeda-beda, dan hampir dari penyakit tersebut mempengaruhi organ dan sistem tubuh. Melansir dari berbagai sumber, tercatat ada sekitar 80 jenis penyakit autoimun dengan gejala yang beragam.

1. Skleroderma

Ditandai dengan pengerasan dan penebalan pada kulit, sehingga menyebabkan kulit menjadi kencang dan mengilat. Selain itu perubahan warna kulit juga dapat terjadi disaat cuaca dingin dan jika kondisi ini terus berlanjut maka bisa membentuk jaringan parut pada organ tertentu seperti paru dan ginjal.

2. Multiple Scelerosis

Gejala yang ditimbulkan dari Multiple Sclerosis seperti nyeri, gangguan pada penglihatan, koordinasi tubuh berkurang dan kelelahan.

3. Psoriasis

Penyakit ini dapat dikenali secara langsung, karena menyerang kulit akibatnya kulit memunculkan bercak merah dan nampak seperti bersisik.

4. Lupus

Penyakit ini dapat mempengaruhi hampir semua organ tubuh, dengan beragam gejala seperti demam, nyeri sendi dan otot, nyeri dada, sesak napas dan pendarahan.

5. Rheumatoid Arthritis

Gejala yang ditimbulkan seperti nyeri sendi, radang sendi, pembengkakan sendiri yang akhirnya juga bisa menimbulkan kesulitan dalam bergerak.

Beda Gejala, Beda Penanganan

Penyakit autoimun selain bisa menyerang seluruh organ tubuh, juga dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, dan kerusakan organ seperti hati dan ginjal.

Sampai sekarang sebagian besar dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol untuk mecegah dan menekan agar tidak menimbulkan flare atau timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat.

Gejala dari penyakit autoimun yang berbeda-beda sehingga penanganannya juga harus dilakukan secara berbeda pula seperti menggunakan obat anti inflamasi, imunoglobulin intravena dan injeksi insulin.

Walaupun belum diketahui cara untuk mecegah penyakit autoimun, tapi ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit autoimun seperti berolahraga secara teratur, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, berhenti merokok dan membatasi konsumsi mengkonsumsi makanan olahan.

Sekedar informasi tambahan, beberapa artis ternama di tanah air juga memiliki penyakit autoimun mulai dari Raditya Dika, Ashanty, Cita Citata sampai Jessica Iskandar. Jadi penyakit autoimun ini dapat menyerang siapapun, baik dari kalangan atas sampai yang terbawah, tua ataupun muda sehingga diharapkan mulai sekarang masyarakat lebih dapat menjaga kesehatan dan memulai pola hidup yang lebih sehat. (Thomas)