Rekomendasi Film Indonesia

Sinemaku Pictures Bikin 3 Film, Horor hingga Kesehatan Mental

Mengawali 2024, Sinemaku Pictures hadir dengan menggarap tiga film sekaligus, mulai horor hingga isu kesehatan mental.

Sinemaku Pictures Umumkan 3 Film Terbaru yang Akan digarap Tahun ini, Dari Horor hingga Isu Kesehatan Mental. Foto: apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA - Mengawali 2024, Sinemaku Pictures hadir dengan menggarap tiga film sekaligus, mulai horor hingga isu kesehatan mental.

Menjadi rumah produksi baru yang didirikan tahun 2019, Sinemaku berangkat dari sebuah kepercayaan dan visi misi bahwa generasi muda dapat memberikan yang terbaik untuk industri film Indonesia.

Prilly dan Umay percaya diri dengan sebelumnya berhasil membesarkan film Kukira Kau Rumah (2022) dan Ketika Berhenti di Sini (2023) yang berhasil meraih jumlah penonton cukup fantastis pada saat itu.

Berangkat dari hal tersebut, keduanya semakin memantapkan diri melakukan kolaborasi dengan generasi muda berbakat untuk memajukan industri ini.

Baca Juga: Prilly dan Umay Gelar Sinemaku Day 2024, Demi Majukan Industri Film

Melalui Sinemaku Day 2024 yang diselenggarakan di Gandaria City Hall, Jakarta Selatan, keduanya secara resmi memperkenalkan ketiga film yang akan memulai syuting di tahun 2024 ini.

Temurun
Film Temurun Jadi Debut Perdana Sinemaku Pictures dengan Genre Horor. Foto: Instagram/sinemaku.pictures

Film horor pertama dari Sinemaku Pictures, dan menjadi debut Inarah Syarafina sebagai sutradara film panjang bergenre menyeramkan ini.

Membahas mengenai premis, Inarah selaku sutradara mengungkapkan Temurun berbeda dengan film horor jenis lainnya.

Baca Juga: Jadwal Roadshow dan Meet & Greet Film Ancika 1995. Catat Tanggalnya!

Hadirkan premis mengenai hal yang diwariskan pada seseorang dengan terpaksa, meski secara detail Inarah tidak membahas hal tersebut, hal ini tidak melulu soal supranatural.

"Berkaca dari ketakutan itu sendiri, aku percaya kita punya ketakutan yang berbeda dan trauma yang tidak mungkin sama satu sama lain, kita bakalan eksplor suspense horor yang berbeda dari penyajiannya," tutur sang sutradara pada Sinemaku Day di Gandaria City Hall, dikutip Kamis (11/1).

Dibintangi dua aktor muda berbakar, Bryan Domani dan Yasamin Jasem, yang turut berperan dalam film tersebut.

Film ini juga menjadi debut Bryan sebagai aktor di genre horor, ia meyakini bahwa film ini akan menjadi satu hal yang berbeda dan baru.

Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis
Film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis jadi film kedua yang akan digarap Sinemaku Pictures Tahun ini. Foto: Instagram/sinemaku.pictures

Bergenre drama komedi, film kedua yang bakalan digarap oleh Sinemaku Pictures ini menggandeng sutradara Reka Wijaya, yang sebelumnya telah berpengalaman cukup lama di industri ini.

Dibintangi oleh Prilly Latuconsina dan Dikta. Film ini akan mengusung tema isu kesehatan mental yang berbeda dari sebelumnya.

Baca Juga: Pemeran Milea di Film Ancika 1995, Caitlin Halderman Akui Deg-degan

Tak hanya berperan dalam film, Prilly juga turut andil di belakang layar baik sebagai produser dan aspek lainnya. Bahkan ia mengaku sampai membawa seorang ahli kedokteran dalam penggarapan film ini.

"Aku ingin mengeksplor dan totalitas dalam film ini, bahkan mengubah fisik aku sampai menggunakan behel dan gandeng dokter ortodonti untuk berikan yang maksimal," ungkap Prilly.

Perayaan Mati Rasa
Perayaan Mati Rasa film ketiga yang akan digarap Sinemaku Pictures. Foto: Instagram/sinemaku.pictures

Sebuah film terbaru yang akan disutradarai oleh Umay Shahab. Tak hanya itu, dirinya juga bakalan menjadi pemain bersama Iqbaal Ramadhan yang berperan sebagai pemain utama di film ini.

Dalam film, Iqbaal turut berkontribusi di balik layar, ia berperan sebagai produser kreatif di proyek kolaborasi perdana keduanya.

Baca Juga: No Hard Feeling, Film Komedi Romantis Diangkat dari Kisah Nyata

Membahas mengenai premis, cerita ini masih akan mengangkat isu mengenai kesehatan mental, meski secara detail tidak diungkap keduanya.

"Garis besarnya sih ada di lirik lagu perayaan mati rasa, melepaskan adalah bentuk dari mentintai, sesayang dan semencintai juga harus bisa melepaskanya," ungkap Umay.

Dikabarkan ketiga film tersebut akan memulai syuting di awal tahun ini, meski jadwal perilisan untuk ketiganya masih belum terkonfirmasi tapi Prilly secara yakin film ini akan menghiasi perfilman Indonesia di tahun 2024.