Simulasi! Ratusan Massa Bentrok Dengan Aparat Protes Hasil Pilkada Kotim

Ratusan warga dari salah satu pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim, Kalteng, terlibat bentrok dengan aparat di depan kantor KPU.

Tim pengamanan dari Polres Kotim, saat berupaya menghalau dan membubarkan massa. Kegiatan Sispamkota bertempat di Stadion 29 November. Senin (26/8/2024). Foto : bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Ratusan warga dari salah satu pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng terlibat bentrok dengan aparat pengamanan di depan Kantor KPU Kotim.

Kericuhan ini dipicu massa salah satu pendukung paslon menganggap ada kecurangan dalam pemilu, sehingga calon yang mereka dukung kalah dalam pemilihan.

Suasana sebelum pemilihan sudah terasa memanas, kala itu di saat masa kampanye salah seorang ketua tim pemengan paslon melontarkan orasi yang sangat menyinggung pendukung paslon lain.

Mereka yang tidak terima, kemudian memanggil rekan-rekannya mendatangi lokasi kampanye hingga membuat kedua massa berhadapan. Petugas yang berada dilokasi langsung bertindak sigap dengan membuat pagar barisan di depan kedua massa.

Negosiasi alot pun terjadi, hingga akhirnya oknum yang dianggap telah menyinggung salah satu paslon tersebut meminta maaf dan bentrokan pun berhasil diredam.

Kondisi kondusif ini tidak berjalan lama, setelah pemilihan dan telah ada salah satu pemenang yang ditetapkan, aksi protes kembali terjadi dengan massa yang cukup banyak menggruduk kantor KPU Kotim.

Ratusan massa dari pendukung salah satu paslon ini merasa tidak puas dengan hasil pemiluhan, mereka menganggap ada kecurangan sehingga paslon yang mereka usung kalah.

Petugas dari Polres Kotim yang disiagakan di lokasi kemudian langsung melakukan upaya pengamanan, mereka menerjunkan tim dari Polwan untuk dijadikan pagar betis mencegah terjadinya bentrokan.

Upaya negosiasi mendapatkan perlawanan, sehingga diterjunkan tim barisan kedua guna menghalau massa yang mulai meringas.

Petugas yang sudah merasa terpojok, akhirnya menerjunkan tim anti huru hara dengan membawa tameng serta petungan guna menghalau massa yang saat itu telah tersulut emosi.

Mobil Water Connen menyemprotkan air guna membubarkan kerumunan massa. Senin (26/8/2024). Foto : bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

Untuk membubarkan massa yang saat itu terus melakukan perlawanan dengan melempari petugas, tim dari anti huru hara kemudian menerjunkan satu unit mobil water cannon guna membubar kerumunan.

Petugas juga mengamankan salah seorang demonstran yang diduga kuat menjadi salah satu provokator hingga terjadinya bentrokan tersebut.

Aksi yang terjadi di Stadiun 29 November Sampit pada Senin (26/8/2024) ini, merupakan latihan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang di gelar Polres Kotim.

Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain menerangkan kegiatan gelar apel persiapan ini merupakan rangkaian persiapan menghadapi Pilkada tahun 2024 yang tidak lama lagi akan dilaksanakan.

"Harapannya kegiatan ini merupakan simulasi yang nantinya menunjukkan bahwa kami Polres Kotawaringin Timur beserta forkopimda, KPU dan Bawaslu yang hadir kami sudah siap berkomunikasi dengan baik dengan situasi dan kondisi apapun kami sudah menyatakan siap untuk mengamankan Pilkada 2024," terangnya.

Kapolres menambahkan, dalam pengamanan pemilu ini Polres Kotim juga melibatkan pihak TNI serta Polda Kalteng yang siap setiap saat membantu lancarnya pemilu yang tertib dan aman.