Simulasi Penanganan Karhutla, Paman Birin: Waspadai Cuaca Ekstrem

Pemprov bersama Polda Kalsel dan Korem 101/Antasari melaksanakan apel gabungan kesiapan peralatan untuk menanggulangi karhutla di Banua.

Simulasi penanganan karhutla di lapangan bola Ponpes Nurul Hijrah, Cindai Alus, Banjar. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU - Pemprov bersama Polda Kalsel dan Korem 101/Antasari melaksanakan apel gabungan kesiapan peralatan untuk menanggulangi karhutla di Banua.

Apel gabungan ini berlansung di lapangan sepak bola Ponpes Nurul Hijrah, Cindai Alus, Kabupaten Banjar, Rabu (3/5).

Setelah dilakukan simulasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan, peralatan yang dimiliki Pemprov Kalsel sudah siap.

Di sisi lain, Kalsel mulai memasuki musim kemarau.

Di mana dari data BMKG, musim panas kali ini lebih ekstrem dibanding tiga tahun ke belakang.

"Cuaca ekstrem ini patut kita waspadai. Terutama di Banua," papar Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau Paman Birin, Rabu (3/5) petang.

Terkait titik panas, Paman menyebut saat ini hotspot masih bisa dipantau lantaran jumlahnya yang terbilang sedikit.

Bagaimana dengan status Kalsel saat ini?

Paman menyatakan masih dalam keadaan aman terkendali.

Untuk penetapan status siaga karhutla, dirinya menyebut tergantung kondisi di lapangan nanti.

Terpisah, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar meminta lima kabupaten di Banua agar segera menetapkan status siaga karhutla.

Lima kabupaten itu Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah.

Plh Kalak BPBD Kalsel, Bambang D Mulyadi menambahkan, sesuai arahan gubernur, pihaknya diminta untuk gencar melakukan sosialisasi dampak cuaca ekstrem

Caranya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa itu cuaca ekstrem dan bagaimana cara menghadapi serta apa dampaknya.

"Salah satunya, kami mengoptimalkan atau memanfaatkan mobil KIE masuk kampung hingga ke pelosok," ujar Bambang.

"Termasuk melakukan sosialisasi di tempat tempat sekolah dan pelayanan publik," imbuhnya.