Simpan Potensi Besar, Menkop-UKM Optimis Indonsia Jadi Kiblat Ekonomi Syariah

Salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dinilai membuat Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. (Foto: Dok. Kemenkop-UKM)

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki meyakini Indonesia akan menjadi kiblat ekonomi syariah dunia. Sebab, dengan jumlah penduduk muslim terbesar kelima dunia, Indonesia memiliki peluang besar mengembangkan ekonomi syariah yang lebih besar.

“Strategi penguatan ekosistem halal global perlu diterapkan dalam upaya mendukung Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Dan sektor ekonomi dan keuangan syariah selama ini terbukti mampu menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru,” ucap Menkop-UKM Teten Masduki di acara 9th Indonesia Islamic Economic Forum dikutip Sabtu (8/10).

Teten menerangkan potensi Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah karena saat ini berbagai negara yang bukan berpenduduk muslim mulai mengembangkan ekonomi syariah.

Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022 mengestimasikan umat muslim di dunia akan menghabiskan hingga US$2 triliun pada 2021 di sektor industri halal, mulai dari makanan, farmasi, hingga pariwisata.

Selain itu, menurut Teten yang juga Wakil Ketua Umum I PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini menyebut pada 2022 PDB Indonesia merupakan yang terbesar dibanding negara-negara yang tergabung dalam organisasi kerja sama Islam.

Karena itu, Indonesia dinilai paling kompetitif dalam menarik FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri dibanding negara-negara OKI lainnya. Termasuk sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia yang menjadi pasar besar ekonomi dan keuangan syariah global.

Bahkan, presensi industri keuangan syariah juga cukup kuat. Hal ini terlihat dari total aset industri keuangan syariah di Indonesia mencapai Rp2.050 triliun pada 2021. Jumlah tersebut tumbuh 13,82 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp1.801 triliun.

“Ini jadi anomali di tengah pandemi, malah kinerja keuangan tumbuh. Di pasar modal syariah memiliki porsi aset keuangan syariah sekitar 60,27 persen yang juga mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor lainnya. Di mana laju pertumbuhan pasar modal syariah mencapai 14,83 persen secara tahunan,” ucap Menkop-UKM.