Kalsel

Simak 7 Tuntutan Massa Aksi di Kegubernuran Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU – Aliansi mahasiswa yang mendemo Kantor Gubernur Kalsel sepakat untuk mengakhiri aksi, dengan sejumlah…

Ribuan massa menyesaki halaman kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Selasa (24/09) siang. Tampak Gubernur Kalsel Sahbirin Noor didampingi Kepala Dishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq. Foto-apahabar.com/Nurul Mufida

apahabar.com, BANJARBARU – Aliansi mahasiswa yang mendemo Kantor Gubernur Kalsel sepakat untuk mengakhiri aksi, dengan sejumlah catatan.

“Petisi yang dituntut ada 7 poin,” ujar Koordinator Lapangan, Ghulam Raeza, kepada apahabar.com, di sela demonstrasi, Selasa (24/09) sore.

Menurutnya hal yang mendasari 7 poin tersebut karena belum berhasilnya pemerintah daerah dan provinsi dalam menangulangi karhutla di Kalsel.

“Saya rasa jika pemerintah dikatakan berhasil menangani bencana ini mahasiswa tidak akan turun untuk menyuarakan hal ini,” ujarnya lagi.

Meskipun titik api di Kalsel sedikit, namun tetap saja pemerintah dianggap tak bisa menanganinya. Hal ini yang membuatnya bertanya tanya, mengapa?

“Maka dari itu kami di sini mempertanyakan atau mengklarifikasi kira-kira sudah sejauh mana peran konkrit pemerintah dalam menanggulangi bencana ini,” sebutnya.

Menurut Aliansi Mahasiswa, belakangan ini hanya ada sekitar 4-5 titik api atau hotspot. “Tapi tetap saja tak bisa diselesaikan,” keluhnya.

Makanya, aksi siang tadi digelar untuk mendorong peran lebih dari pemerintah.

“Sebenarnya simple saja pemerintah sebagai eksekutif melalui dinas terkait berperan aktif memaksimalkan tim gabungan, dan melakukan hal-hal untuk menghadapi dan memperkirakan iklim yang makin panas,” paparnya.

Berikut tujuh poin tuntutan Aliansi Mahasiswa:

1.Berkomitmen tidak ada lagi membuka lahan sawit dan tidak ada pembukaan lahan untuk kepentingan sawit pribadi.

2. Menuntut pemerintah daerah bertindak
serius dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang tengah terjadi di Kalsel

3. Menuntut pemerintah daerah dan pusat melakukan pengawasan secara berkala serta mencegah kebakaran terhadap lahan gambut atau lahan yang rentan terbakar agar karhutla tidak jadi event tahunan

4.Menuntut pemerintah daerah untuk menyediakan tenaga medis dan obar-obatan di daerah yang terdampak karhutla, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala mengenai penyakit yang datang dari akibat pembakaran hutan dan lahan d kalsel

5. Menuntut presiden Jokowi mencopot jabatan Pangdam, Kapolda dan Danrem jika tidak bisa mengatasi karhutla. Tindakan tegas dan usut tuntas para pembakaran hutan dan lahan sesuai UUD 1995 termasuk PT.ABS Tala dan PT.ADL Batola

6. Sahbirin Noor untuk berkomitmen mundur sebagai Gubernur Kalsel apabila tidak ada tindak lanjut dari sikap aliansi mahasiswa kalsel dalam jangka 2 minggu.

7. Menuntut Gubernur dan Pemprov Kalsel memberikan santunan kepada masyarakat yang terkena dampak asap dan dibuktikan dengan dokumentasi di media.

Diwartakan sebelumnya, makin siang, massa aksi kian menyesaki Kantor Gubernur Kalsel.

Diperkirakan jumlahnya mencapai ribuan orang. Mereka berasal dari mahasiswa lintas kampus di Kalsel. Menuntut keseriusan pemerintah dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

"Kami datang ke sini untuk menanyakan data konkrit pak, jangan cuma argumentasi saja, bagaimana dengan 99 persen lahan dibakar," ujar salah satu demonstran.

Mereka membawa sejumlah atribut. Terlihat beberapa bendera organisasi PMII, HMI, dan beberapa Himpunan Mahasiswa seperti BEM, dan himpunan jurusan memenuhi kawasan depan kegubernuran.

Membawa banyak banner, beragam aspirasi coba disampaikan. Misalnya: "Karhutla Merajalela Rakyat Menderita".

Baca Juga:10 Tuntutan Massa Aksi Akbar Save Meratus di HST

Baca Juga:Protes Karhutla, Ribuan Mahasiswa Demo Kegubernuran Kalsel

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah