News

Sim Salabim, Presiden Jokowi Jadi Pesulap Dadakan di Hari Anak Nasional

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak menjadi pesulap dan menampilkan tiga atraksi dalam peringatan…

Presiden Joko Widodo menampilkan beberapa trik sulap dalam peringatan Hari Anak Nasional, Sabtu (23/7). Foto: SindoNews

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak menjadi pesulap dan menampilkan tiga atraksi dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 di Bogor, Sabtu (23/7).

Dalam kesempatan pertama, Jokowi mengambil tongkat dan mangkuk berwarna hitam. Lalu Presiden menunjukkan bahwa mangkuk itu kosong kepada pengunjung.

Selanjutnya Jokowi meminta salah seorang anak mengucapkan ‘sim salabim’ bersama.

Namun mantra yang disebutkan tak berhasil, sehingga mangkuk tetap kosong. Lalu Jokowi mencoba lagi beberapa kali dengan mengucapkan sim salabim.

“Teriak bareng-bareng, sim salabim,” papar Jokowi sembari diikuti anak-anak.

Setelah hampir lima kali mencoba, akhirnya sulap Jokowi berhasil. Mangkuk kosong tersebut tiba-tiba mengeluarkan bunga.

Kemudian dalam aksi kedua, Presiden menunjukkan buku kosong tanpa tulisan, lalu mengucapkan mantra sim salabim. Ketika dibuka kembali, buku terlihat berisi gambar-gambar bintang berwarna hitam putih.

Kemudian Jokowi kembali mengucapkan ‘sim salabim’ dan seketika buku berisi gambar-gambar berwarna.

Adapun dalam aksi ketiga, Jokowi membawa kain merah ke atas panggung, lalu ditunjukkan kepada pengunjung, diikuti mantra ‘sim salabim’. Selanjutnya keluar satu biskuit dan diberikan kepada salah seorang anak.

Setelah asyik bermain sulap, Jokowi berpesan kepada seluruh anak-anak untuk selalu belajar dan tak lupa berdoa.

“Kepada anak-anak semua, terus belajar serta jangan lupa salat dan berdoa. Juga jaga kesehatan dengan tetap memakai masker, karena Covid-19 masih ada,” beber Jokowi.

Sementara melalui unggahan di Instagram, Jokowi juga mengingatkan setiap anak memiliki cita-cita dan impian masa depan sendiri.

“Kita hanya perlu memastikan anak-anak Indonesia tetap terlindungi, terpenuhi hak-haknya, bergembira, tumbuh sebagai manusia yang berjiwa merdeka, dan menjadi bagian dari kemajuan bangsa,” tulis Presiden.