DPRD Banjarbaru

Sidak UPT PKB Dishub, Komisi II DPRD Banjarbaru Temukan Sejumlah Catatan

Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera mengatakan, pihaknya mendapatkan sejumlah catatan dari sidak hari ini.

-Komisi II dprd banjarbaru menyidak UPT PKB Dishub Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Fida

apahabar.com, BANJARBARU - Komisi II DPRD Kota Banjarbaru melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan (Dishub) setempat, Senin (10/10).

Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera mengatakan, pihaknya mendapatkan sejumlah catatan dari sidak hari ini.

"Seperti kelaikan mesin uji KIR, penyimpanan arsip yang tidak layak dan beberapa catatan lainnya yang menjadi perhatian anggota Komisi II DPRD Banjarbaru," ujarnya memerinci.

Lebih lanjut dijelaskan Rizky, dari alat uji perlu diupgrade ke alat terbaru agar kendaraan khususnya angkutan katanya bisa menenuhi standar kelaikan perkendaraan dan aman bagi penggunanya.

Lalu, tempat penyimpanan arsip yang sempit dinilainya tidak layak sebagai penyimpanan berkas-berkas di UPT PKB Dishub Banjarbaru.

"Sekarang kita perlu kerja efisiensi waktu yang lebih cepat sehingga proses bisa lebih cepat dan baik," ucapnya.

Sebab itu, Rizky mendorong untuk digitalisasi arsip, agar mulai dibackup data dari arsip sehingga tidak ada dalam pencarian arsip.

"Dengan adanya efisiensi waktu maka akan berpengaruh pada pendapatan di Kota Banjarbaru," terangnya.

Terkait pengawalan anggaran, lanjut Rizky, Komisi II DPRD Banjarbaru siap mendorong anggaran agar tercapai sesuai keinginan Dishub Banjarbaru dan UPT PKB.

Sementara itu, Kepala Dishub Banjarbaru Marhain bilang dari beberapa catatan yang diberikan Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, diakuinya benar. Seperti ruang arsip di UPT PKB yang memang kurang layak.

"Kemarin sudah kita coba anggarkan, karena pagu terbatas sehingga tidak masuk anggaran," ungkapnya.

Selain usulan ruangan arsip, beberapa usulan seperti ruangan dan halaman yang kurang laik katanya juga akan diusulkan.

Sedang terkait alat uji kalibrasi yang sudah lama dari tahun 2009 silam, katanya akan diusul ke BPTD.

"Setiap tahun menang ada uji alat kalibrasi oleh BPTD, karena alatnya sudah lama, jadi kita akan usulkan ke BPTD kalau ada alat baru kami akan usulkan untuk pengadaan, alatnya yang ada tahun 2009," cetusnya.