Kalsel

Sidak ke HBI, Petugas Sindir Pengelola Nashville Pub

apahabar.com, BANJARMASIN -Setelah diduga disulap menjadi diskotek, Satpol PP Banjarmasin merazia sejumlah tempat hiburan malam (THM),…

Dalan razia di sejumlah tempat hiburan malam (THM), petugas masih menemukan pengunjung yang tak menggunakan masker. Foto-apahabar.com/Riyad Dafhi

apahabar.com, BANJARMASIN -Setelah diduga disulap menjadi diskotek, Satpol PP Banjarmasin merazia sejumlah tempat hiburan malam (THM), Rabu (15/7) malam.

Dari sejumlah THM yang didatangi, petugas menemukan banyak pengunjung yang tidak memakai masker.

Mulanya yang didatangi petugas adalah Nashville salah satu THM di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI).

Di tempat tersebut, petugas lantas menyindir pengelola lantaran musik yang diputar bergenre progresif.

Dikhawatirkan, suasana THM yang awalnya hanya pub dan kafe, berubah layaknya diskotek.

“Kalau bisa musik yang diputar jangan cepat seperti ini, jangan sama kaya di diskotek, namanya kan cafe, putar lagu yang slow lah, kalau bisa putar saja lagu daerah,” kata Plt Kepala Satpol PP, Fathurrahim di sela razia.

Dari Nashville Pub & Cafe, petugas meninjau tempat karaoke. Dari sana tak ditemukan hal yang mencurigakan.

Selanjutnya petugas mengontrol Athena. Diskotek yang juga berada di hotel tersebut didapati tak beroperasi.

Malam tadi, General Manager (GM) HBI, Eri Sudarisman membantah dugaan jika Nashville disulap tak ubahnya seperti diskotek.

“Gak ada lah, format pub kan memang seperti itu, sore kita mainkan homeband dulu, lalu sekitar pukul 10.00 malam baru kita mainkan musik progresif,” katanya.

Soal pemutaran musik yang mirip dengan diskotek, Eri Sudarisman berjanji, jika ke depannya pihaknya akan memutar musik yang lebih lambat.

Selain itu, Eri juga membantah jika pihaknya terkesan melawan aturan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin.

“Kita tidak melawan, kita taat, buka saja kita paling lambat,” katanya.

Selesai melakukan inspeksi dadakan atau sidak di THM di HBI, petugas beranjak menuju Grand Hotel.

Di sana, petugas tak menemukan adanya hal yang mencurigakan. Diskotek juga tampak tutup.

Karaoke pun terlihat sudah diberikan tanda, agar para pengunjung taat menjaga jarak.

GM Grand Hotel, Khairul Umam menuturkan jika pihaknya akan menaati peraturan yang sudah ditetapkan oleh Pemkot Banjarmasin.

“Protokol sudah kita terapkan, dari lantai bawah, pintu masuk, sudah kita terapkan kepada para pengunjung,” tuturnya.

Editor: Fariz Fadhillah