Sidak Kantong Parkir, Dewan Banjarbaru 'Cium' Potensi Peningkatan PAD!

Komisi II DPRD Banjarbaru melakukan inspeksi mendadak (sidak) sejumlah kantong parkir di Kota Idaman pada Minggu (11/6) malam. 

apahabar.com, BANJARBARU - Komisi II DPRD Banjarbaru melakukan inspeksi mendadak (sidak) sejumlah kantong parkir di Kota Idaman pada Minggu (11/6) malam. 

Berdasarkan pantauan apahabar.com, para legislator didampingi Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru. 

Mereka menyidak kantong parkir di Lapangan Murjani, Taman Van Der Pijl, dan Simpang Empat Banjarbaru. 

Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru, Gusti Rizky mengatakan pendapatan asli daerah (PAD) berpotensi meningkat melalui pajak retribusi parkir. 

“Sidak ini dalam rangka menjajaki kembali PAD dari retribusi daerah. Setelah disusuri, kami melihat beberapa titik parkir yang potensial, tapi belum ada izinnya,” ucap Rizky kepada apahabar.com.

Karenanya, ia mendorong UPT Parkir Dishub Banjarbaru mengelola kerja sama dalam bentuk kontrak.

"Agar tidak ada kebocoran dalam hal pendapatan daerah melalui perparkiran. Harapannya ke depan kita bisa meningkatkan PAD melalui retribusi parkir," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru, Syamsuri menambahkan, kantong parkir akan dikelola pihak ketiga melalui proses lelang.

"Nanti semua pengelola akan dipanggil oleh UPT Parkir. Kita yakin PAD dari retribusi parkir akan meningkat tajam," ujarnya. 

Gayung bersambut, Kepala UPT Parkir, Adi Royan Pratama bakal memanggil 51 pengelola parkir di Banjarbaru.

Hal ini agar pengelolaan parkir dapat disesuaikan dengan petunjuk dari Kementerian Perhubungan.

"Kami sudah mengkaji bahwa ada harga yang bisa kita tetapkan berdasarkan petunjuk teknis dari Kemenhub. Di mana yang menentukan nanti adalah luas wilayah parkir dan durasi parkir," jelasnya. 

Sehingga 51 pengelola parkir akan dipanggil untuk bernegosiasi ulang berdasarkan perhitungan yang diterbitkan Kemenhub.

Diketahui berdasarkan keterangan sejumlah petugas parkir, rata-rata pendapatan mencapai ratusan ribu per hari. 

Misalnya juru parkir Lapangan Murjani, Amang Ikas. 

Ia mengatakan jika pengunjung ramai, maka bisa menddapat lebih dari Rp100 ribu per malam.

"Kami 30 persen pembagiannya, rata-rata kalau sepi Rp 80 ribu, kalau ramai bisa ratusan ribu. Tarif parkir Rp2 ribu per motor, kalau ramai Rp3 ribu dengan karcis," bebernya. 

Pun demikian dengan juru parkir lainnya, Iway.

Ia mengaku bisa menyetor hingga Rp200 ribu. 

"Ulun (saya) biasa setor semalam Rp200 ribu, buat ulun Rp100 ribu. Tarif parkir Rp5 ribu per mobil," tutupnya.