News

Seutas Harap Penyintas Tumor Ganas dari Martapura

apahabar.com, BANJARMASIN – Enam bulan sudah Gusti M Latif hanya terkulai lemah di tempat tidurnya. Mulanya…

Latif saat menunggu antrean di RS Banjarmasin. Foto-foto: apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN – Enam bulan sudah Gusti M Latif hanya terkulai lemah di tempat tidurnya. Mulanya kecil, tumor makin membesar hingga menutupi wajah bapak dua anak ini.

Tumor ganas yang tumbuh di wajahnya membuat pria 41 tahun itu makin tak berdaya.

Badan hingga kakinya makin kurus, memaksanya tak lagi beraktivitas seperti sedia kala.

Selasa, 1 Maret 2022, jam menunjukan pukul 8 pagi. Latif beserta dua teman dan dua adiknya sudah bersiap menuju Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.

Satu jam perjalanan mereka tempuh dari Jalan Antasan Senor, Kabupaten Banjar untuk memeriksa tumor yang sudah hampir menutupi wajahnya.

Setibanya di rumah sakit terbesar di Kota Banjarmasin itu, mereka tak bisa langsung masuk ke ruang pemeriksaan.

Di atas kursi roda, Latif yang mengenakan baju batik warna biru keunguan harus mengantre panjang. Tak sekali-dua Latif mengeluh pusing saat menunggu giliran.

Setelah hampir 3 jam menunggu, giliran Latif tiba. Sekira pukul 12, Latif akhirnya masuk ke ruang pemeriksaan ditemani adiknya.

Di luar ruang pemeriksaan, wartawan media ini berbincang dengan kawan Latif sedari masih jadi santri, Mawardi Fuad.

Kondisi Latif yang demikian, kata Fuad, sudah terjadi hampir setahun belakangan. Mulanya, tumor muncul di area leher dan kedua di sekitar mata.

Dua kali operasi pengangkatan tumor sudah dilalui Latif. Operasi pertama pada September 2020 dan operasi kedua di Agustus 2021.

Namun bukannya hilang, usai dioperasi tumor malah semakin banyak.

Mawardi yang sudah menganggap Latif sebagai saudara pun makin khawatir.

Apalagi setelah tumor makin banyak, Latif lantas tak bisa lagi bekerja.

Sementara ada istri dan dua anak yang masih belia harus dinafkahinya.

Untuk itu, Mawardi lantas berharap ada dermawan yang mau membantu mengulurkan tangan untuk Latif mengingat kondisinya yang kian memprihatinkan.

Ulun (saya) berharap ada yang mau membantu kondisi saudara kita yang sedang kesusahan,” katanya.

Tak terasa, hampir satu jam lebih, wartawan apahabar.com mengobrol bersama Mawardi. Latif keluar dari ruang pemeriksaan. Oleh dokter, dia disarankan untuk menjalani kemoterapi.

“Besok disuruh ke sini lagi untuk mengambil jadwal kemo,” katanya.